Menggendong merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak lama dan diturunkan dari
generasi ke generasi. Dunia menggendong telah mengalami perubahan dikarenakan
perkembangan pengetahuan mengenai anatomi tulang bayi dan juga pengetahuan
mengenai teori attachment parenting. Manfaat menggendong memberikan kedekatan
antara orang tua dan bayi yang membuat para orang tua antusias untuk belajar
menggendong. Woven wrap menjadi gendongan yang populer di kalangan para
penggendong karena ke serba-gunaannya (versatility). Sementara itu, kain gendongan
selendang batik semakin sedikit peminatnya. Woven wrap memiliki bentuk yang mirip
dengan kain gendongan selendang batik, terlihat dari panjang kain. Metode kualitatif
diterapkan dengan ATUMICS, kain gendongan selendang batik ditransformasikan. Teknik
dan Metode menggendong ditransformasikan dengan tetap mempertahankan Bentuk,
Material dan Konsep kain gendongan selendang batik. Didasari pengetahuan mengenai
teknik menggendong dengan woven wrap, teknik menyimpul dan menggunakan alat bantu
menggendong, eksperimen dilakukan. Dari hasil eksperimen dihasilkan lima teknik
menggendong. Kelima teknik menggendong tersebut diuji-cobakan ke ibu dan bayi. Ibu
mengisi kuesioner yang dituangkan dalam skala semantic differential setelah mengujicoba.
Data hasil kuesioner dianalisis secara kuantitatif dengan statistik dan kualitatif
dengan menganalisa komentar dan grafik trend yang dihasilkan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa teknik menggendong dengan dua lapisan kantong gendong lebih erat,
suportif dan aman, teknik menggendong yang diakhiri dengan ikatan meyakinkan kekuatan
gendongan untuk menahan beban bayi. Kemudahan penggunaan gendongan juga
mempersingkat learning curve yang harus dilalui oleh penggendong. Bayi nyaman
digendong dengan berbagai teknik menggendong karena sentuhan kulit-ke-kulit
memberikan kenyamanan dan ketenangan. Kelima teknik menggendong dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan, level pengalaman dan latihan penggendong.