Stimulasi dilakukan pada sumur-sumur minyak/gas yang mengalami penurunan produksi karena adanya kerusakan formasi (formation damage) disekitar lubang sumur dengan cara memperbaiki permeabilitas batuan reservoir di sekitar lubang sumur. Salah satu metode stimulasi yaitu acidizing (pengasaman) dimana merupakan proses pelarutan material-material batuan yang terdapat disekitar lubang tempat masuknya fluida reservoir ke dalam sumur dengan menginjeksikan sejumlah asam ke lapisan produktif. Acidizing ini digunakan untuk menghilangkan pengaruh kerusakan formasi disekitar lubang sumur yaitu skin dengan cara memperbesar pori-pori batuan dan melarutkan partikel-partikel penyumbat pori-pori batuan. Unsur mineralogi, impurities mineralogi serta tekstur batuan sangat mungkin mempengaruhi hasil daripada acidizing yang dilakukan, maka dari itu studi ini dilakukan dengan komprehensif sebagai pembuktian atas pengaruh dari faktor-faktor tersebut.
Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengukuran-pengukuran petrofisik batuan (permeabilitas dan porositas) sebelum dan sesudah dilakukan injeksi acid di laboratorium terhadap sampel batuan karbonat dari conventional core dimana ukuran batuan tersebut + 1 inch x 1,5 inch. Dilakukan juga pengukuran karakteristik batuan meliputi XRD (X-Ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscope) serta analisis petrografi dari 7 sampel. Sebelum dilakukan injeksi acid HCl 15%, sampel tersebut di scanning dengan Micro CT-Scan sehingga mendapatkan model 3D CT-Scan dari hasil tersebut, setelah itu sampel diinjeksikan dengan acid HCl 15%. Kemudian langkah berikutnya adalah dengan melakukan 3D Micro CT-Scan setelah injeksi acid.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh mineral pengotor (impurities seperti kuarsa, clay mineral, dll) serta tekstur batuan terhadap hasil pengasaman menggunakan high reactive acid. Hal tersebut memungkinkan untuk mempengaruhi nilai porositas maupun permeabilitas setelah diinjeksi. Sedangkan dari hasil 3D CT-Scan menghasilkan bentuk wormhole geometri pasca dilakukan injeksi acid serta dari hasil injeksi acid tersebut menghasilkan pengaruh productivity index (PI) yang dihasilkan terhadap perbedaan mineralogi batuan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara K/K model dengan K/K percobaan laboratorium pada batuan karbonat dipengaruhi oleh mineralogi calcite, dolomite, smectite, pyrite, gypsum, anhydrite dan quartz. Korelasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi nilai K yang terjadi jika mineral yang terkandung adalah sama pada proses pengasaman karbonat. Serta hubungan antara fungsi porositas dan permeabilitas terhadap tekstur batuan (ukuran butir, sementasi, partikel, replacement serta matriks batuan) yang memiliki komposisi mineral calcite, dolomite, smectite, pyrite, gypsum,, anhydrite dan quartz pada proses pengasaman batuan karbonat.