ABSTRAK Nurfauziah Sucipto
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nurfauziah Sucipto
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Nickel pig iron (NPI) merupakan feronikel dengan kadar nikel yang lebih rendah,
dan sebagian besar diproses lebih lanjut menjadi stainless steel. Sebagai upaya
untuk memenuhi kebutuhan nikel untuk industri baterai, NPI dapat dimanfaatkan
dengan mengekstraksi nikel dan kobalt, serta besi yang dapat diproses menjadi
besi fosfat untuk katoda baterai lithium-ion tipe LiFePO4. Sementara, nikel dan
kobalt juga dapat diproses lebih lanjut menjadi nikel sulfat dan kobalt sulfat murni
sebagai bahan baku katoda baterai tipe NMC. Dalam penelitian ini, ekstraksi
logam dari serbuk NPI dipelajari dengan metode pelindian dalam larutan asam
dengan menggunakan oksidator H2O2.
Serangkaian percobaan pelindian agitasi pada tekanan atmosfer telah dilakukan
untuk mempelajari pengaruh jenis asam, konsentrasi asam, suhu pelindian, rasio
padat/cair (rasio S/L), kinetika pelindian dan lama waktu penambahan hidrogen
peroksida terhadap persen ekstraksi logam Fe, Ni, dan Co. Kinetika pelindian
dipelajari pada konsentrasi asam sulfat 3 molar, H2O2 12 ml, kecepatan
pengadukan 250 rpm pada suhu 70, 80, 90 dan 100 oC. Setiap proses pelindian
dilakukan selama 3 jam berdasarkan hasil-hasil percobaan pada penelitian
sebelumnya. Persen logam yang terlarut sebagai fungsi waktu pada berbagai
kondisi pelindian secara periodik ditentukan dengan analisa atomic absorption
spectrophotometry (AAS). Kinetika pelarutan serbuk NPI didekati dengan model
shrinking core dan shrinking particle. Dari data-data konstanta laju reaksi atau
koefisien difusi pada berbagai suhu kemudian ditentukan energi aktivasi pelindian
serbuk NPI.
Persen ekstraksi logam meningkat pada konsentrasi asam sulfat 2 M hingga 3 M,
kemudian menurun pada peningkatan 3,5 M. Seiring dengan meningkatnya suhu
pelindian, persen ekstraksi logam juga meningkat, dan terjadi penurunan seiring
dengan meningkatnya rasio S/L. Persen ekstraksi logam tertinggi diperoleh pada
konsentrasi asam sulfat 3 M, suhu operasi 100 ?, fraksi ukuran partikel -
65+100#, rasio S/L 25 g/L, kecepatan pengadukan 250 rpm, setelah 3 jam yang
menghasilkan persen ekstraksi Fe sebesar 95,77%, Ni sebesar 96,13%, dan Co
sebesar 100%. Laju pelindian serbuk NPI dalam larutan asam sulfat dengan
oksidator hidrogen peroksida dengan analisis shrinking core model dikendalikan
oleh difusi film fluida dengan nilai energi aktivasi 19,11 kJ/mol, sementara pada
analisis dengan shrinking particle model, laju pelindian NPI dikendalikan oleh
reaksi kimia dengan nilai energi aktivasi 25,04 kJ/mol. Penambahan oksidator
hidrogen peroksida meningkatkan persen ekstraksi logam Fe dan Ni, namun pada
logam Co terjadi penurunan persen ekstraksi pada konsentrasi hidrogen peroksida
yang lebih tinggi yang diperkirakan terjadi karena adanya peristiwa oksidasi Co
hingga Co3+ yang kelarutannya lebih rendah.