Laboratorium merupakan bagian dari rantai pasok kelancaran proses produksi obat di
pabrik. Tuntutan efisiensi dan optimalisasi proses menjadi tantangan utama di
laboratorium di lingkungsn industri, bagian pengawasan mutu yang berkewajiban
melakukan optimalisasi utilisasi kapasitas dan kinerja. Tujuan penelitian ini adalah
melakukan penilaian utilisasi kapasitas kemudian dilakukan aktivitas pengurangan
pemborosan untuk mendapatkan utilisasi yang optimal terhadap kapasitas yang dimiliki.
Penelitian dimulai dari perhitungan utilisasi kapasitas laboratorium PT H, dilanjutkan
tahap identifikasi proses analisa dan penjadwalannya, dilanjutkan penilaian beban kerja
analis secara sampling dilanjutkan identifikasi aktivitas pemborosan untuk dilakukan
penanggulangannya. Utilisasi kapasitas dihitung terhadap instrumen Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT), Spektrofotometer UV/Vis, dan alat uji disolusi dengan ruang
lingkup pada proses analisa produk komersial dari proses analisa granul sampai produk
jadi dan analisa stabilita produk.
Hasil perhitungan utilisasi kapasitas instrumen di bulan Februari-Maret 2022
menunjukkan hasil kapasitas dengan tiga KCKT 115,3% (5 Hari Kerja/HK), 95,3%
(6HK); empat KCKT 86,5% (5HK), 71,5% (6HK); alat disolusi 14,8% (5HK), 12,2%
(6HK); dan Spektofotometer UV/Vis 15,0% (5HK), 12,4% (6HK). Hasil penilaian
kompetensi menunjukkan seluruh personil kompeten sehingga analisa beban kerja
dilakukan secara sampling dengan dua analis dan dua staf dengan hasil beban kerja
jabatan di 98,3% tidak lebih dari 100,0% sehingga dapat dikatakan kinerja personil telah
optimal. Dilakukan penggabungan parameter analisa dengan sistem KCKT yang similar
sebagai pengurangan pemborosan terhadap waktu sehingga utilisasi kapasitas di
laboratorium PT H menurun menjadi 65,2% untuk 3 KCKT dan 48,9% untuk 4 KCKT.
Peninjauan efektivitas pengurangan waktu dilakukan dengan menghitung utilisasi
kapasitas laboratorium di bulan Juni-Juli 2022 dengan hasil utilisasi sebesar 86,5%
dimana angka tersebut mendekati nilai optimum kapasitas secara empiris 85,0%. Adanya
variasi jumlah dan jenis permintaan analisa produk setiap bulannya menjadi pengaruh
besarnya nilai utilisasi kapasitas yang dihasilkan.