digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laboratorium merupakan bagian dari rantai pasok kelancaran proses produksi obat di pabrik. Tuntutan efisiensi dan optimalisasi proses menjadi tantangan utama di laboratorium di lingkungsn industri, bagian pengawasan mutu yang berkewajiban melakukan optimalisasi utilisasi kapasitas dan kinerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian utilisasi kapasitas kemudian dilakukan aktivitas pengurangan pemborosan untuk mendapatkan utilisasi yang optimal terhadap kapasitas yang dimiliki. Penelitian dimulai dari perhitungan utilisasi kapasitas laboratorium PT H, dilanjutkan tahap identifikasi proses analisa dan penjadwalannya, dilanjutkan penilaian beban kerja analis secara sampling dilanjutkan identifikasi aktivitas pemborosan untuk dilakukan penanggulangannya. Utilisasi kapasitas dihitung terhadap instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Spektrofotometer UV/Vis, dan alat uji disolusi dengan ruang lingkup pada proses analisa produk komersial dari proses analisa granul sampai produk jadi dan analisa stabilita produk. Hasil perhitungan utilisasi kapasitas instrumen di bulan Februari-Maret 2022 menunjukkan hasil kapasitas dengan tiga KCKT 115,3% (5 Hari Kerja/HK), 95,3% (6HK); empat KCKT 86,5% (5HK), 71,5% (6HK); alat disolusi 14,8% (5HK), 12,2% (6HK); dan Spektofotometer UV/Vis 15,0% (5HK), 12,4% (6HK). Hasil penilaian kompetensi menunjukkan seluruh personil kompeten sehingga analisa beban kerja dilakukan secara sampling dengan dua analis dan dua staf dengan hasil beban kerja jabatan di 98,3% tidak lebih dari 100,0% sehingga dapat dikatakan kinerja personil telah optimal. Dilakukan penggabungan parameter analisa dengan sistem KCKT yang similar sebagai pengurangan pemborosan terhadap waktu sehingga utilisasi kapasitas di laboratorium PT H menurun menjadi 65,2% untuk 3 KCKT dan 48,9% untuk 4 KCKT. Peninjauan efektivitas pengurangan waktu dilakukan dengan menghitung utilisasi kapasitas laboratorium di bulan Juni-Juli 2022 dengan hasil utilisasi sebesar 86,5% dimana angka tersebut mendekati nilai optimum kapasitas secara empiris 85,0%. Adanya variasi jumlah dan jenis permintaan analisa produk setiap bulannya menjadi pengaruh besarnya nilai utilisasi kapasitas yang dihasilkan.