Titan diketahui merupakan satu – satunya satelit alami di Tata Surya yang
memiliki atmosfer dengan komposisi utama 94,2% nitrogen (N2), 5,6% metana
(CH4) dan 0,2% hidrogen (H2). Atmosfer Titan ini dapat menjadi tempat
terjadinya berbagai reaksi kimia kompleks dengan sumber energi utama fluks
radiasi Matahari. Salah satu senyawa yang berhasil terbentuk di atmosfer
Titan adalah senyawa nitril, yaitu senyawa yang melibatkan atom hidrogen,
karbon, dan nitrogen dalam reaksinya (H – C – N). Senyawa nitril yang paling
melimpah di atmosfer Titan adalah HCN (Hydrogen Cyanide).
Tugas Akhir ini berfokus pada mempelajari proses terjadinya reaksi – reaksi
fotokimia senyawa nitril di atmosfer Titan melalui studi literatur, serta memperoleh
spektrum HCN, HC3N, dan secara tentatif HC5N di atmosfer Titan
dengan memanfaatkan data ALMA, kemudian memperoleh nilai rasio kelimpahan
HC3N dan HC5N terhadap HCN di berbagai lapisan atmosfer Titan.
Metode yang digunakan untuk memperoleh spektrum dari data ALMA
adalah pengolahan data menggunakan CASA (Common Astronomy Software
Applications). Untuk memperoleh nilai rasio kelimpahan HC3N dan HC5N
terhadap HCN dilakukan dengan menganalisis hasil pengolahan data menggunakan
perhitungan transfer radiatif dengan model PSG (Planetary Spectrum
Generator) dari NASA.
Dengan menggunakan data ALMA berhasil diperoleh spektrum HCN pada
rentang frekuensi 88 – 89 GHz (untuk HCN(1-0)) dan frekuensi 264 – 266,5
GHz (untuk HCN(3-2)) dan HC3N pada rentang frekuensi 216 – 219 GHz (untuk
HC3N(24-23)), 227 – 229 GHz (untuk HC3N(25-24)), dan 243,5 – 246 GHz
(untuk HC3N(27-26)). Spektrum HC5N belum terdeteksi secara meyakinkan.
Spektrum yang diperoleh selanjutnya dianalisis, dan diperoleh bahwa proses
reaksi fotokimia pembentukan senyawa nitril banyak terjadi di lapisan mesosfer
Titan dengan rentang ketinggian 500 – 700 km. Reaksi fotokimia Titan
menghasilkan kelimpahan senyawa yang berbeda-beda tergantung dengan ketinggian,
yang disebabkan juga oleh sumber energi dari reaksi-reaksi fotokimia
tersebut.