digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Rafly Cahya Saputra
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Rafly Cahya Saputra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Secara konvensional, salah satu jalur pembuatan MnO2 adalah melalui proses presipitasi oksidatif. Namun, pada pregnant leach solution (PLS) dengan reduktor asam tanat, sulit dilakukan proses tersebut dikarenakan residu asam tanat yang tinggi di PLS akan mengkonsumsi oksidator seperti ozon, permanganat, hipoklorit dan lainnya. Di alam, bakteri diketahui dapat berperan penting dalam siklu oksidasi-reduksi unsur mangan seperti di perairan laut dan danau. Siklus oksidasireduksi mangan oleh bakteri diketahui dapat dilakukan melalui dua mekanisme yaitu secara enzimatis (langsung) dan non-enzimatis (tidak langsung). Pada penelitian ini, dilakukan proses oksidasi mangan dengan menggunakan bakteri Bacillus velezensis strain SKC/S-5 dan Bacillus aryabhattai strain SKC-5 dengan sumber mangan yang berasal dari PLS dari bijih mangan kadar rendah dengan reduktor asam tanat yang dilakukan oleh BPTM LIPI Lampung. Percobaan ini diawali dengan studi literatur terkait biooksidasi mangan. Kemudian, percobaan diawali dengan seleksi bakteri secara kualitatif dan kuantitatif. Seleksi secara kualitatif dilakukan dengan melihat endapan yang dihasilkan oleh bakteri secara visual. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi secara kuantitatif dengan pengamatan pH, Eh, dan total suspended solid (TSS) untuk pembuatan kurva tumbuh bakteri. Dari seleksi tersebut terpilih dua bakteri yaitu Bacillus velezensis strain SKC/S-5 dan Bacillus aryabhattai strain SKC-5. Kemudian dilakukan percobaan biooksidasi inti dengan variasi media yang digunakan, konsentrasi awal mangan, dan adanya penambahan kation Fe2+. Pada variasi media dilakukan pengamatan pH, total suspended solid, dan perhitungan konsentrasi mangan dan besi dengan AAS pada awal dan akhir percobaan dengan hasil pengamatan tersebut didapatkan media yang terbaik. Selanjutnya digunakan variasi konsentrasi awal mangan dan adanya penambahan ion kation Fe2+. Pada variasi ini dilakukan pengamatan pH dan AAS pada larutan hasil percobaan. Dan untuk endapan yang dihasilkan dilakukan pengamatan XRD, XRF, SEM-EDS, dan FTIR untuk mengetahui endapan apa yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bakteri Bacillus velezensis strain SKC/S-5 dan Bacillus aryabhattai strain SKC-5 dapat digunakan untuk oksidasi mangan. Untuk bakteri Bacillus velezensis strain SKC/S-5 didapatkan kondisi optimal yaitu kondisi konsentrasi awal mangan 600 ppm dengan tanpa adanya penambahan ion kation Fe2+ pada media SKC-2. Sedangkan untuk bakteri Bacillus aryabhattai strain SKC- 5 didapatkan kondisi optimal yaitu kondisi konsentrasi awal mangan 1000 ppm dengan tanpa adanya penambahan ion kation Fe2+ pada media SKC-2. Pada kedua bakteri dihasilkan endapan mangan oksida berjenis todorokit (T-MnO2).