2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-COVER.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-BAB1.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-BAB2.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-BAB3.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-BAB4.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-BAB5.pdf
2007 TS PP TRIO PAHLAWAN 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Dinding pengisi dalam suatu struktur gedung selalu dikatagorikan sebagai elemen non-struktural walaupun pada kenyataan dinding pengisi memiliki kecendrungan berinteraksi dengan rangka portal yang mengelilinginya terutama bila terjadi beban lateral khususnya beban akibat. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya, diantaranya karena sifat material dinding pengisi itu sendiri yang cukup sulit untuk dimodelkan secara matematis, dan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkadang akan menunjukan hasil yang berbeda jika dilakukan terhadap jenis material dinding yang berbeda ataupun berasal dari daerah yang berbeda. Perilaku runtuh rangka portal dengan dinding pengisi akibat beban lateral (gempa), rumit dan berperilaku non-linear. Perilaku tersebut sangat tergantung dari hubungan elemen portal dengan dinding pengisi sehingga sulit untuk memprediksinya dengan metoda analitis elastis biasa. Metode Equivalent Diagoal Strut dapat digunakan untuk memprediksi kekuatan dan kekakuan portal-isi dengan memasukkan berbagai kemungkinan yang ada, misalnya aspek rasio dinding pengisi, berbagai tipe sambungan yang ada, juga ketidak-rapatan dinding akibat susut (shrinkage). Dalam analisis panel dinding pengisi akibat beban siklik dengan metode Equivalent Diagonal Strut yang diaplikasikan pada program IDARC2D, selain dimensi dan data material spesimen, juga sangat bergantung pada model histeresis. Model histeresis yang diajukan adalah model Smooth hysteresis yang memperlihatkan adanya degradasi kekakuan, deteriorotasi kekuatan dan fenomena pinching dari spesimen. Program IDARC2D memberikan rekomendasi nilai parameter-parameter yang akan membentuk pola histeresis tersebut. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Parameter default menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan hasil eksperimen dan perbedaan jenis material sangat berpengaruh pada hasil yang dicapai, sedangkan perbedaan jenis rangka berpengaruh pada nilai kekangan yang diberikan rangka terhadap dinding pengisi . Berdasarkan penyerapan energi yang terjadi, baik energi disipasi tiap siklus maupun energi disipasi kumulatif tiap siklus, hasil analisis IDARC2D baik model kalibrasi maupun model manual menunjukkan hasil yang lebih mendekati hasil eksperimen jika dibandingkan hasil analisis RECAP (FEM)