Perkembangan dari teknik yang dapat dipakai dalam tekstil semakin berkembang pesat dari
masa ke masa. Maka dari itu setiap perancang haruslah mengeksplorasi kembali teknik-teknik
yang sekiranya dapat menjadi trend baru untuk masa yang akan datang. Teknik seperti pleats
dan origami sudah dikenal dari sejak jaman dulu dan sampai sekarang masih sering dipakai,
bahkan telah berkembang pesat.
Teknik pleats dan origami adalah dua teknik yang mempunyai sifat dasar yang sama, yaitu
lipatan. Padahal keduanya lahir dari sisi yang berbeda, pleats berlatar belakang dari fashion
sedangkan origami berlatar belakang dari seni yaitu seni melipat kertas.
Pleats adalah suatu teknik melipat yang biasanya digunakan untuk rok. Teknik pleats sudah
ada dari tahun 20an. Teknik ini termasuk teknik press karena harus dipanasi sambil ditekan
agar lipatannya tetap pada bentuknya. Pleats yang pertama kali ditemukan tidak mengandung
unsur jahit sama sekali. Teknik pleats banyak macamnya seperti box pleat, knife pleat,
cartridge, flute, fortuny, honeycomb, plisse, rolled, organ, dan watteau.
Origami adalah seni melipat kertas yang berawal dari China namun sangat terkenal berasal
dari Jepang ke seluruh dunia. Jenis origami terbagi menjadi tiga yaitu pureland, modular, dan
teknis. Lipatan dasar yang menjadi prinsip dasar dari origami yaitu lipatan gunung, lipatan
lembah, lipatan akordeon, lipatan sudut, lipatan membalik keluar, lipatan membalik kedalam,
dan lipatan tindih. Kini origami sudah banyak diterapkan dimana-mana seperti arsitektur,
hiasan untuk dinding (tesselation), bahkan semua yang memakai prinsip dasar origami dapat
disebut origami.
Tekstil terdapat banyak macamnya. Bahan seperti chiffon, thai silk, tafetta menjadi bahan
utama yang dipakai karena bahan-bahan tersebut mempunyai kelebihan tersendiri yang dapat
menunjang bentuk pleats dan origami.