digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikri Alfathoni
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Fikri Alfathoni
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Fikri Alfathoni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fikri Alfathoni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fikri Alfathoni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fikri Alfathoni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fikri Alfathoni
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fikri Alfathoni
PUBLIC Alice Diniarti

Produksi minyak Indonesia yang menurun dan tren kebutuhan minyak yang semakin tinggi berimbas pada peningkatan impor minyak mentah, sehingga akan berpengaruh pada ekonomi nasional. Masalah lain adalah penggunaan avtur untuk bahan bakar pesawat terbang akan meningkatkan efek pemanasan global. Beruntungnya, Indonesia merupakan exportir CPO dengan sumber daya kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan demikian, salah satu solusi alternatif adalah produksi bioavtur dengan bahan baku minyak kelapa sawit dan dicampurkan dengan avtur Jet A-1 yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang. PT. Pertamina dan tim Katalis ITB berhasil memproduksi bioavtur J2.4 (campuran 2.4% bahan bakar nabati dan 97.6% avtur Jet A-1) dengan metode co-processing dan akan diuji pada uji terbang menggunakan pesawat CN235-220 FTB milik PT. Dirgantara Indonesia. Pengujian terbagi dalam 2 fase, yaitu fase 1 menggunakan avtur Jet A-1 pada mesin kanan dan kiri dan fase 2 yang menggunakan bioavtur J2.4 hanya pada mesin kanan. Tahapan penelitian ini terdiri dari ground test atau pesawat dioperasikan hanya pada permukaan tanah, dan uji terbang saat pesawat diuji pada ketinggian 10.000 ft dan 16.000 ft. Parameter prestasi yang diuji adalah torsi (TQ), Interstage Turbine Temperature (ITT), kecepatan propeler (NP), kecepatan putar generator gas (NG), laju aliran bahan bakar (FF), dan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan avtur Jet A-1 dan bioavtur J2.4 berdasarkan sifat bahan bakar, data pengujian dan komentar pilot penguji. Parameter prestasi yang telah diukur memiliki perbedaan nilai rata-rata dibawah 1%. Berdasarkan hasil tersebut bioavtur J2.4 diharapkan dapat menggantikan penggunaan avtur Jet A-1 di masa depan untuk energi yang lebih bersih.