Industri pariwisata memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian. Menurut
laporan kinerja Kementerian Pariwisata 2019, kontribusi industri pariwisata terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,5 persen pada 2019. Menurut statistik, keuntungan
devisa Indonesia secara keseluruhan dari sektor ini mencapai Rp 280 triliun. Hal ini
menunjukkan potensi besar industri pariwisata Indonesia. Berdasarkan masalah konsumen dan
peluang pasar, Travy merupakan start-up di industri pariwisata yang berbasis di Indonesia. Travy
memiliki visi untuk membantu sektor pariwisata Indonesia melakukan transformasi digitalnya.
Travy membuat aplikasi trip planner bernama Travy sebagai tindakan nyata dalam mewujudkan
visi di atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fitur apa saja yang paling
dibutuhkan oleh pelanggan. Sehingga Travy dapat memfokuskan pengembangan pada fitur-fitur
tersebut agar lebih efisien dan efektif. Kemudian pengembangan fitur lainnya akan dilakukan
setelah aplikasi Travy memiliki fondasi yang lebih kuat dan keuangan yang lebih matang. Setelah
penelitian ini dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa fitur-fitur yang dibutuhkan calon
pengguna secara berurutan adalah fitur travel planner, fitur preferensi rekomendasi, fitur
informasi destinasi, dan yang terakhir adalah fitur booking akomodasi. Oleh karena itu penulis
merekomendasikan untuk melakukan beberapa solusi yaitu fokus untuk memaksimalkan
pengembangan fitur travel planner terlebih dahulu sebelum fitur lainnya, mengembangkan fitur
preferensi rekomendasi setelah fitur travel planner, mengembangkan fitur informasi destinasi
setelah fitur rekomendasi preferensi, mengembangkan fitur pemesanan akomodasi setelah fitur
informasi destinasi, membangun hubungan dengan komunitas perjalanan, bergabung dengan
inkubator pariwisata start-up, dan mengevaluasi kecocokan pasar produk secara teratur.
Kata kunci: Traveling, Travel Planner, Aplikasi