Informasi batimetri dan jenis liputan dasar perairan merupakan satu kesatuan
informasi untuk mengetahui karakteristik dasar perairan secara menyeluruh.
Dengan informasi yang lengkap maka pemanfaatan informasi tersebut menjadi
lebih tepat dan maksimal seperti untuk navigasi kapal laut, pembangunan pesisir
hingga konservasi pesisir. Saat ini informasi liputan dasar laut masih sedikit
dibandingkan informasi batimetri. Untuk mempercepat penyediaan informasi
tersebut maka metode penginderaan jauh dapat menjadi alternatif percepatan. Salah
satu metode dengan menggunakan Airborne LiDAR batimetri (ALB). Pulsa laser
LiDAR akan berinteraksi dengan lingkungan yang dilaluinya seperti atmosfer,
permukaan air, kolom air, dasar perairan hingga kembali ke penerima. Interaksi
tersebut dapat dilihat dengan mengekstrak full waveform dari LiDAR. Perbedaan
jenis liputan dasar perairan yang memantulkan pulsa laser akan mempengaruhi nilai
dan bentuk energi pulsa yang kembali. Oleh karena itu pendekatan penelitian ini
akan menambahkan variabel dari waveform yaitu lebar (width) dan area. Seluruh
variabel tersebut akan dianalisis dalam pembentukan klasifikasi liputan dasar laut
menggunakan metode Random Forest. kelas klasifikasi dibagi menjadi tiga yaitu
sand, rock dan coral. Lokasi penelitian berada di pesisir Pantai Bagus Kabupaten
Lampung Selatan. Hasil klasifikasi diuji menggunakan data survei lapangan liputan
dasar pada Juni 2022. Tes akurasi menunjukan bahwa dengan menambahkan
variabel waveform dapat meningkatkan akurasi klasifikasi dari 74 menjadi 83
dengan nilai kappa yang dihasilkan yaitu 74.5%. Selain itu hasil analisis diperoleh
variabel penting dalam pembuatan prediksi yaitu width, depth dan area. Dengan
hasil yang baik tersebut LiDAR batimetri dapat menjadi solusi dalam mempercepat
penyediaan informasi dasar laut yang lengkap.