digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Priscilla Angelica
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Priscilla Angelica
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Enzim selulase merupakan enzim kompleks yang mengonversi selulosa menjadi gula sederhana. Enzim selulase menempati posisi pasar enzim terbesar nomor 3 setelah amilase dan protease, karena banyak digunakan di berbagai industri seperti biorefinery, pulp dan kertas, serta industri tekstil. Melihat pentingnya peran enzim selulase, optimasi produksi enzim selulase harus dilakukan. Optimasi produksi enzim selulase dapat dilakukan dengan pra-perlakukan yaitu delignifikasi untuk menghilangkan lignin. Delignifikasi dapat membantu mikroorgansime dengan mempermudah akses mikroorganisme terhadap selulosa sebagai susbtrat fermentasi enzim selulase. Metode delignifikasi yang sering digunakan karena perolehan yang besar adalah metode larutan basa dengan bantuan termal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh beberapa parameter proses delignifikasi terhadap perolehan enzim selulase yang diwakili dengan aktivitas enzim selulase. Parameter tersebut meliputi konsentrasi larutan NaOH, durasi, dan temperatur pada proses delignifikasi. Substrat yang digunakan adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan mikroorganisme berupa fungi Trichoderma viride. Fermentasi yang dilakukan adalah fermentasi fasa padat di dalam Erlenmeyer 250 mL. Proses delignifikasi dilakukan dengan larutan basa pada hidrotermal autoklaf. Variasi percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah konsentrasi larutan NaOH (2%, 6%, m/v), durasi (60 menit, 80 menit) dan temperatur (145?, 165?) delignifikasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH dan durasi yang tinggi akan meningkatkan aktivitas enzim selulase, sedangkan temperatur delignifikasi yang tinggi akan menurunkan aktivitas enzim selulase. Berdasarkan uji ANOVA, faktor yang paling berpengaruh diantara ketiga parameter terhadap perolehan enzim selulase adalah durasi delignifikasi serta interaksi antar ketiga parameter. Selain itu, delignifikasi juga mampu meningkatkan perolehan enzim serta mempercepat perolehan enzim optimum.