Data center atau pusat data merupakan sebuah gedung, bangunan, atau fasilitas khusus yang digunakan untuk menempatkan perangkat keras seperti server, router, switch, dan perangkat lain yang berfungsi untuk menyimpan, memproses, maupun mengelola data-data penting milik perusahaan. Data center kerap disebut sebagai “the brain” atau otak dari perusahaan dan merupakan aset penting karena perannya yang sangat besar dalam mengelola aset penting milik perusahaan. Karena perannya yang sangat krusial ini, kerusakan atau error yang terjadi pada salah satu perangkat maupun protokol pada jaringan data center ini akan memberikan dampak yang besar bagi beberapa industri.
Data center dapat terdiri terdiri atas puluhan, ratusan, hingga ribuan server di dalamnya sesuai lingkup yang digunakan. Ribuan perangkat ini disusun sedemikian rupa sehingga tertata rapi seperti rak. Untuk memastikan perangkat tetap berjalan, perlu diperhatikan dan dicek secara berkala beberapa hal penting seperti sistem pendingin, catu daya, sistem keamanan, maupun protokol yang digunakan pada perangkat aktif seperti router dan switch. Namun, banyaknya perangkat pada jaringan data center membuat proses pengecekan atau verifikasi ini menjadi tidak efektif dan efisien. Selain itu, proses verifikasi yang masih bergantung kepada tenaga kerja manusia dapat menyebabkan risiko seperti terdapat error yang tidak terdeteksi yang tentunya dapat menyebabkan hambatan dan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat melakukan verifikasi data center secara otomatis untuk seluruh perangkat pada jaringan data center.
Pembuatan sistem automasi verifikasi untuk jaringan data center ini memiliki tujuan utama yakni mengefektifkan proses verifikasi pada router di jaringan data center, sehingga proses verifikasi dapat dilakukan secara otomatis dengan hanya menjalankan satu perintah pada server utama. Proses verifikasi secara otomatis ini juga dapat mengurangi ketidaktelitian pada proses verifikasi yang dilakukan secara manual oleh tenaga kerja manusia.
Bagian backend dari sistem automasi verifikasi dibuat dengan menggunakan automation tools yaitu Ansible yang berada pada server utama dari jaringan data center. Verifikasi dilakukan dengan mengambil informasi perangkat yang diperlukan dari setiap router dengan menggunakan SSH (Secure shell) dengan data perangkat yang diperoleh dari Netbox sebagai SSoT (Single Source of truth), yaitu sebuah istilah untuk menempatkan seluruh data pada satu lokasi. Informasi verifikasi yang diperoleh dari setiap router ini kemudian diolah pada server utama untuk menyaring informasi yang dibutuhkan maupun yang tidak. Hasil penyaringan informasi ini kemudian disimpan pada Netbox untuk kemudian ditampilkan pada web interface. Pembuatan web interface ini ditujukan agar data hasil verifikasi untuk seluruh perangkat router di jaringan data center dapat ditampilkan dalam satu tempat yang sama dengan tampilan yang lebih human-readable, sehingga admin jaringan lebih mudah untuk melakukan verifikasi dengan hanya perlu memantau satu website saja.
Pengujian dari sistem automasi verifikasi jaringan data center ini dilakukan dengan mengecek keakuratan data verifikasi yang dihasilkan pada server dan API source of truth, serta membandingkan efisiensi antara sistem yang dibuat dengan proses verifikasi secara manual. Hasilnya, verifikasi otomatis dengan sistem yang dibuat dapat menghemat waktu hingga 81% dari proses verifikasi secara manual.
Automasi verifikasi jaringan data center ini dibuat berdasarkan pengembangan dari tesis berjudul “PERANCANGAN AUTOMASI JARINGAN EVPN PADA DATA CENTER DENGAN SOURCE OF TRUTH SEBAGAI SUMBER INFORMASI AUTOMASI” oleh Gulam Fakih, yang pada awalnya hanya dapat melakukan automasi konfigurasi perangkat router data center dengan ZTP (Zero Touch Provisioning) dengan proses verifikasi yang masih dilakukan secara manual, namun sekarang dapat pula melakukan verifikasi secara otomatis.