BAB 1 Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Enrico Samuel Rusli
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Mekanika fraktur adalah suatu bidang yang mempelajari pembentukan dan
perambatan retak di material. Retak dapat terbentuk di hampir semua materia.
Pembentukan retak merupakan fenomena yang biasanya tidak diinginkan.
Di banyak kasus, suatu retakan bukan merupakan hal yang berbahaya. Namun
di situasi tertentu, sebuah retakan dapat menyebabkan insiden yang fatal.
Oleh karena itu, riset di bidang mekanika fraktur perlu untuk terus dikembangkan.
Salah satu cara untuk menganalisa retakan adalah dengan menentukan parameter
strain energy release rate. Strain energy release rate adalah jumlah
energy yang digunakan saat pembentukan retakan dibagi dengan luas permukaan
retakan tersebut. Strain energy release rate dapat dihitung dengan
menggunakan metode virtual crack extension atau virtual crack closure technique.
Pada penelitian ini, kedua metode virtual crack extension dan virtual
crack closure technique diaplikasikan untuk memperoleh strain energy release
rate dari suatu plat retak yang diberi pembebanan terdistribusi merata. Untuk
simulasi, penulis memvariaskan ukuran elemen, panjang retak, dan ketebalan
plat. Hasil menunjukkan bawha metode virtual crack closure technique cenderung
memberikan hasil yang lebih akurat. Nilai strain energy release rate
cenderung bertambah seiring bertambahnya panjang retak namun berkurang
seiring bertambahnya ketebalan plat.