Abstrak:
Adanya faktor ketidakpastian dalam kapasitas dan beban perlu diperhitungkan dalam menilai kelayakan suatu struktur. Hal ini yang melandasi pengembangan konsep kehandalan struktur. Dalam konteks struktur anjungan lepas pantai tipe jacket yang dipengaruhi beban siklis akibat beban gelombang laut, salah satu limit state yang perlu diperhatikan adalah fatigue limit state (FLS). Hasil analisis FLS ini berupa indeks kehandalan fatigue.
Retak akibat fatigue pada sambungan struktur anjungan lepas pantai tipe jacket terbagi dalam 2 tahap, yaitu tahap retak awal (crack initiation) dan tahap pertumbuhan retak (crack propagation). Berdasarkan beberapa penelitian, retak awal telah terjadi sejak tahap manufaktur sambungan, sehingga tahap retak yang mendominasi pada sambungan selama masa layan struktur adalah pertumbuhan retak. Hal ini yang melandasi penggunaan metode fracture mechanics dalam penentuan indeks kehandalan fatigue dan remaining life sambungan.
Indeks kehandalan fatigue sambungan studi kasus ditentukan berdasarkan pendekatan fracture mechanics dengan memanfaatkan beberapa data retak asumsi. Indeks tersebut ditampilkan dalam bentuk kurva indeks kehandalan. Terdapat korelasi antara umur layan dan indeks kehandalan, semakin bertambah usia struktur semakin menurun nilai indeks kehandalannya. Demikian juga semakin besar nilai retak awal semakin berkurang nilai indeks kehandalannya.
Remaining life dapat ditentukan dengan mengaplikasikan target indeks kehandalan pada indeks kehandalan sambungan. Semakin besar nilai retak awal, remaining life sambungan semakin berkurang. Remaining life memberikan informasi berapa lama sambungan dapat mendukung struktur meskipun sambungan tersebut mengalami retak awal. Di samping itu remaining life juga mampu memberikan informasi interval waktu kapan inspeksi selanjutnya dilakukan. Atau dengan kata lain inspeksi selanjutnya dilakukan pada saat indeks kehandalan sambungan mencapai batas target indeks kehandalan. Inilah yang melandasi Reliability Based Inspection.