ABSTRAK Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 6 Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Kelvin Narada Gunawan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Kawasan industri perikanan di Kawasan Pembangunan Terpadu Muara
Angke dikenal menjadi salah satu sentra industri perikanan yang cukup besar,
penopang kebutuhan ikan dan kegiatan ekspor perikanan di kota metropolitan DKI
Jakarta, serta menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) atau Pelabuhan Tipe
B yang dapat didarati kapal dengan bobot hingga 100GT. Namun, kondisi Kawasan
Industri Perikanan Muara Angke saat ini menghadapi beberapa permasalahan utama
dalam pembangunannya antara lain banjir rob, sampah darat dan laut, kapasitas
dermaga yang tidak mencukupi, serta permasalahan desain dan non desain lainnya
yang cukup banyak ditemukan. Perancangan ini dilakukan dengan tujuan untuk
merancang ulang Kawasan Industri Perikanan Muara Angke dengan menerapkan
konsep Water Sensitive Urban Design (WSUD) sebagai respon terhadap belum
optimalnya integrasi manajemen siklus air kawasan dan berbagai permasalahan
aspek lainnya seperti permasalahan lingkungan, ekonomi, dan sosial yang terjadi di
kawasan tersebut. Luas delineasi perancangan adalah ± 22,13 Hektar. Metode
perancangan yang digunakan adalah metode sinoptik yang diawali dengan
pengumpulan data dan pengamatan kondisi eksisting untuk menghasilkan simulasi
rancangan. Secara umum, fungsi-fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsifungsi yang menampung industri perikanan, pelelangan dan pasar perikanan,
dermaga dan fasilitas perbaikan kapal, asrama nelayan dan buruh industri, hingga
fungsi lingkungan. Teknik WSUD yang diterapkan di kawasan ini adalah teknik
dengan fokus pada integrasi dan manajemen siklus air kawasan sehingga air mengalir
tanpa menyebabkan genangan namun di saat yang bersamaan juga menjaga kualitas
air tersebut, yakni: sistem drainase campuran terbuka dan tertutup, penggunaan
kolam penampungan (on site detention) yang berfungsi sebagai kapasitas tambahan
drainase, penggunaan jenis material yang dapat mengalirkan air, penggunaan
vegetasi yang dapat meningkatkan kualitas air, penetapan buffer zone gedung industri
dengan sungai, penerapan konsep greywater recycling dan rainwater harvesting pada
bangunan, hingga pelestarian ekosistem mangrove yang ada di kawasan.