ABSTRAK Audrey Xaveria
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Audrey Xaveria
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu produk turunan kelapa yang berpotensi untuk dikembangkan dan
memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah Virgin Coconut Oil (VCO), tetapi proses
produksi VCO menghasilkan produk samping yang masih dapat ditingkatkan nilai
tambahnya, salah satunya blondo. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pH
dan suhu ekstraksi santan terhadap rendemen dan perolehan VCO serta isolat protein
kelapa dengan rancangan full factorial design dengan titik tengah. Variasi percobaan yang
digunakan adalah suhu 25 dan 45oC dan pH 5 dan 9. Perolehan VCO yang dihasilkan dari
penelitian ini berkisar antara 12-41% (g VCO/g minyak daging kelapa), sedangkan
perolehan isolat protein kelapa yang dihasilkan berkisar antara 2-5% (g protein/g protein
daging kelapa). Berdasarkan percobaan yang dilakukan, pH berpengaruh secara
signifikan terhadap perolehan VCO dan protein dalam santan, tetapi tidak berpengaruh
signifikan terhadap isolat protein. Semakin tinggi pH, maka semakin tinggi perolehan
VCO dan protein dalam santan yang dihasilkan. Suhu tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap perolehan isolat protein maupun VCO yang dihasilkan. Variasi terbaik diperoleh
pada suhu 35oC dan pH 7 dengan perolehan VCO sebesar 40,56% dan isolat protein
sebesar 8,04%, sehingga diproduksi lebih banyak (scale up) untuk dianalisis kualitasnya.
Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa VCO percobaan memiliki angka asam dan angka
penyabunan sedikit melebihi rentang mutu SNI dengan nilai sebesar 0,23 dan 262,92.
Kadar air VCO percobaan masih dalam rentang mutu SNI sebesar 0,37%. Sifat
emulsifikasi protein kelapa memiliki EAI dan ESI sebesar 174,53 m2/g dan 20,14 menit,
yang lebih rendah dibandingkan protein kedelai. Sedangkan sifat pembusaan protein
kelapa lebih baik dibandingkan dengan protein kedelai, dengan nilai FC dan FS sebesar
54% dan 61,68%. Kemurnian isolat protein kelapa yang didapatkan dari percobaan ini
adalah sebesar 37,29%