digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Intan Tirandika
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Fenomena perubahan perasaan atau mood terjadi setiap hari. Perubahan perasaan yang terjadi secara signifikan pada waktu tertentu bisa disebabkan oleh terbatasnya interaksi sosial akibat COVID-19. Namun kenyataannya, banyak wanita secara alami mengalami fenomena tersebut setiap bulan. Fenomena ini biasa disebut Premenstrual Syndrom (PMS) yaitu gejala-gejala fisik maupun emosional yang dialami wanita sebelum periode menstruasi. Tujuan dilakukan tugas akhir ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh menstruasi dengan perasaan wanita. Diawal dilakukan survei perasaan selama 28 hari, kemudian dikonstruksi model perubahan perasaan dalam satu siklus menstruasi. Model yang dikonstruksi merujuk pada sistem massa pegas dengan arah gerak vertikal. Parameter model melibatkan hormon menstruasi seperti estrogen dan progesteron, serta salah satu hormon kebahagiaan yaitu hormon serotonin. Simulasi model menggunakan metode Runge Kutta orde 4. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh hormon menstruasi yang konstan dan periodik terhadap simpangan mood dan perubahan mood. Selain itu, gangguan luar diaplikasikan dalam bentuk fungsi konstan. Pada model perubahan perasaan untuk kadar hormon konstan dan periodik, kestabilan diselidiki menggunakan matriks Jacobi dan potret fase. Lalu lebih lanjut dibangun fungsi Lyapunov untuk sistem. Hasil survei menunjukkan bahwa, terdapat lebih banyak sampel merasakan perasaan atau moodnya memburuk menjelang periode menstruasi. Berdasarkan dari hasil simulasi, parameter hormon konstan tidak menunjukkan adanya perbedaan mood. Pada hormon periodik menunjukkan bahwa saat awal siklus sampel merasa lebih baik dan pada periode menjelang menstruasi perasaan semakin memburuk. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan serotonin yang mulai meningkat di periode pertama lalu menurun di periode akhir siklus. Gangguan luar yang diaplikasikan pada model memberikan variasi simpangan mood, perbedaan variasi tersebut lebih terlihat saat kadar hormon periodik dibanding kadar hormon konstan. Nilai eigen matriks Jacobi dan fungsi Lyapunov yang dibangun menyatakan titik ekuilibrium sistem telah stabil, namun potret fasa menggambarkan bahwa pada sistem terjadi bifurkasi Hopf. Hal ini mengartikan bahwa sistem sangat sensitif terhadap perubahan kecil atau variasi dari parameter.