digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ibuprofen merupakan obat antiinflamasi yang biasa digunakan untuk meredakan gejala radang sendi, demam, dan sebagai pereda nyeri. Penggunaan ibuprofen melebihi dosisnya (3200 mg perhari) dapat mengakibatkan gangguan sistem pencernaan dan sistem saraf pusat. Oleh karena itu penggunaannya harus dibatasi dan perlu dikembangkan metode analisis yang akurat untuk mengidentifikasi ibuprofen dalam sampel obat-obatan. Salah satu pengembangan metode analisis deteksi yang murah, waktu respon yang cepat, dan prosedur yang sederhana adalah metode voltammetri. Pengembangan modifikasi elektroda kerja berbasis karbon dengan rGO menjadi alternatif dalam identifikasi senyawa obat untuk teknik voltammetri. rGO merupakan material yang bersifat konduktif elektrik dan molekulnya dapat meningkatkan sensitivitas elektroda dalam menganalisis analit dengan kepolaran yang sama. Pada penelitian ini dikembangkan metode untuk analisis ibuprofen dengan voltammetri menggunakan elektroda pasta karbon termodifikasi grafen oksida tereduksi (EPK-rGO). Modifikasi dilakukan dengan elektrodeposisi menggunakan grafen oksida 5% (w/v) pada larutan Na2SO4 0,1 M. Pengukuran ibuprofen dilakukan dengan menggunakan teknik square wave voltammetry (SWV) dalam larutan buffer asetat pH 5. EPK-rGO memiliki daerah linier 10 µM – 100 µM dan 100 µM – 1000 µM dengan limit deteksi 2,6 µM. Pengukuran ibuprofen sebanyak 20 kali dengan EPK- rGO memberikan nilai RSD sebesar 2,82%. Analisis laju pindai menunjukkan proses transfer elektron dikontrol oleh difusi. Pengukuran sampel obat ibuprofen menggunakan EPK-rGO menghasilkan persen perolehan kembali 107,46%.