digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Irma Novriyani
PUBLIC Alice Diniarti

Saat ini di Indonesia telah dikembangkan alat yang dapat mengukur karakteristik perkerasan lentur pada jalan dengan volume lalu lintas rendah yaitu Light Weight Deflectometer. Alat ini mampu membaca lendutan tanpa merusak perkerasan eksisting atau nondestructive test, memiliki mobilitas yang baik dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan pengetesan lendutan dengan alat lain. Di Indonesia, penggunaan alat LWD sebagai alat untuk pengambilan data lendutan yang kemudian dijadikan untuk desain kebutuhan overlay masih cukup jarang karena alat FWD atau Falling Weight Deflectometer lebih umum digunakan baik di jalan bervolume lalu lintas rendah maupun sedang. Supaya penggunaan LWD ini lebih meningkat maka perlu dilakukan analisis mengenai korelasi antara data dari alat LWD dan FWD Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan baik menggunakan deflection bowl dan analisis kebutuhan overlay yang ditujukan untuk pemeliharaan jalan. Pengambilan data lendutan dilakukan pada 18 titik di ruas Jalan Laboratorium Alusan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan dengan alat LWD dan FWD yang dimiliki Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa korelasi D300, D600, BLI, dan MLI antara data LWD dengan FWD memiliki tingkat korelasi yang baik namun dari hasil analisis kebutuhan overlay didapatkan bahwa kebutuhan overlay dari data lendutan LWD lebih kecil dibandingkan kebutuhan overlay dari data FWD. Hal ini membuktikan bahwa utilisasi LWD digunakan untuk mendeteksi kerusakaan perkerasan yang bertujuan untuk pemeliharaan, bukan untuk pengukuran lendutan yang kemudian digunakan untuk desain overlay.