Gangguan Panik (Panic Disorder) adalah kecemasan yang ditandai dengan
serangan panik (panic attack) berulang, yaitu episode ketakutan intens yang terjadi
secara tiba-tiba hingga memicu reaksi fisik yang parah ketika tidak ada bahaya
nyata atau penyebab yang jelas. Serangan panik bisa sangat menakutkan sehingga
penderita berpikir telah kehilangan kendali atas dirinya, mengalami serangan
jantung, merasa sekarat dan takut akan mati. Jika tidak tertangani, hal ini berpotensi
menimbulkan masalah yang lebih kompleks dan menetap di kemudian hari. Panic
Disorder sering didiagnosis pada generasi muda yang diawali pada usia 18-25
tahun sebagai kelompok usia produktif. Kebanyakan dari penderita Panic Disorder
tidak tahu apa yang harus mereka lakukan ketika serangan panik terjadi dengan
karakteristik kesulitan untuk rileks dan fokus. Padahal sebenarnya kemampuan ini
dapat dilatih melalui pelatihan teknik pernapasan Power Breathing yang digunakan
pada metode terapi CART (Capnometry-Assisted Respiratory Training) untuk
meredakan kondisi hiperventilasi yang menjadi penyebab utama timbulnya gejala
serangan panik sehingga tubuh dapat beralih ke mode parasimpatik. Tujuan
penelitian perancangan ini adalah untuk menghasilkan aplikasi EEG-based VR
Game yang dapat melatih kemampuan relaksasi dan fokus pengguna dengan
memanfaatkan teknologi VR, EEG (Electroencephalography) dan game.
Perancangan ini menggunakan metode Human-Centred Design (HCD) untuk
Virtual Reality (VR) melalui proses Inspire (Explore, Empathize, Understand),
Ideate (Research, Prototype, Collaborate), dan Implement (Test, Build, Evaluate).
Human-Centred Design (HCD) memerlukan pendekatan empati yang sangat kuat
dan sangat berfokus pada keadaan psikologi dan persepsi pengguna. Hasil uji coba
menunjukkan bahwa aplikasi EEG-based VR game layak digunakan sebagai media
support terapi untuk membantu meningkatkan kemampuan relaksasi selama sesi
latihan pernapasan jika dilakukan dengan baik dan benar serta dapat melatih fokus
pengguna selama bermain game.