digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ridha Rizqia Zahra
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Ridha Rizqia Zahra
PUBLIC Latifa Noor

COVER Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

BAB1 Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

BAB2 Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

BAB3 Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

BAB4 Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

BAB5 Ridha Rizqia Zahra
EMBARGO  2025-03-06 

Di-(2-etilheksil) ftalat (DEHP) merupakan ester asam ftalat (Phthalate Acid Esters/PAE) yang paling banyak digunakan secara komersial sebagai pemlastis dan dapat menimbulkan pencemaran di lingkungan perairan. Hal ini terjadi karena DEHP tidak terikat secara kimiawi dengan matriks bahan polimer sehingga dapat bermigrasi ke lingkungan dengan mudah. Senyawa ini juga dapat mengganggu sistem endokrin bahkan mengancam kesehatan manusia. Metode penghilangan DEHP yang telah dikembangkan selama ini meliputi biodegradasi, oksidasi kimia dan adsorpsi. Namun demikian, biodegradasi dan oksidasi kimia memiliki kekurangan dari segi degradasi tak sempurna serta lamanya proses penghilangan DEHP. Adapun pada metode adsorpsi, aplikasi adsorben yang berukuran mikro dan nano menghadapi tantangan terkait kesulitan dalam pemisahan dan pemulihan untuk digunakan kembali. Untuk menghindari batasan ini, dilakukan sintesis material menggunakan metode electrospinning menghasilkan serat nano yang mudah dipisahkan dengan pengendapan maupun penyaringan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat serat nano poliakrilonitril (PAN) termodifikasi etilendiamina (EDA) yang dapat diaplikasikan sebagai adsorben DEHP. Serat nano PAN dibuat menggunakan metode electrospinning dengan dilakukan optimasi parameter konsentrasi, laju alir, jarak dan tegangan. Karakterisasi serat nano dilakukan dengan menggunakan Forier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscopy – Energy Dispersive Spectroscopy (SEM- EDS), Brunaeur-Emmett-Teller (BET), dan analisis potensial zeta. Hasil optimasi berdasarkan pencitraan serat menggunakan mikroskop digital dan mikroskop optik menunjukkan kondisi optimum pembuatan serat nano PAN pada konsentrasi 18%, laju alir 0,5 ?Lmin-1, jarak 15 cm dan tegangan 9,5 kV. Modifikasi serat dengan EDA diperoleh waktu optimum selama 2 jam. Spektrum FTIR menunjukkan bahwa modifikasi dengan EDA membuat puncak 3300-3550 cm-1 (peregangan N-H) menjadi lebih kuat dan lebar, meningkatkan intensitas puncak pada 1630-1670 cm-1 (vibrasi C=N) serta menurunkan intensitas puncak nitril dan karbonil pada 2243 cm-1 dan 1737 cm-1. Karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa modifikasi dengan EDA meningkatkan diameter serat serta menghasilkan permukaan serat yang kasar dibandingkan dengan PAN tanpa modifikasi. Hasil analisis potensial zeta menunjukkan bahwa muatan permukaan PAN dan PAN- EDA masing-masing sebesar -2,8 mV dan +20,03 mV pada pH adsorpsi. Serat nano PAN-EDA menunjukkan adsorpsi yang lebih baik terhadap DEHP daripada serat nano PAN tanpa modifikasi. Berdasarkan kajian literatur, adsorpsi DEHP cenderung mengikuti model isoterm Langmuir dan kinetika orde dua semu.