COVER Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
BAB1 Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
BAB2 Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
BAB3 Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
BAB4 Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
BAB5 Cica Kasipah
EMBARGO  2025-03-07 
EMBARGO  2025-03-07 
Tingkat toksisitas logam merkuri yang sangat tinggi terhadap manusia pada konsentrasi yang sangat rendah menyebabkan adanya regulasi pada tingkat nasional (SNI) dan internasional (Oeko tex standard 100) mengenai kandungan logam merkuri yang diperbolehkan pada tekstil, karena logam merkuri bersifat mudah terabsorpsi pada lapisan kulit. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap masalah lingkungan, kadar logam merkuri dalam tekstil dan produk tekstil (TPT) dibatasi. Pada Standar Nasional Indonesia (SNI) telah ditetapkan batasan kandungan merkuri maksimum sebesar 0,02 mg/Kg yang setara dengan 0,4 µg.L-1 pada produk-produk tekstil yaitu masker kain, pakaian dan perlengkapan bayi, kain untuk pakaian dan handuk, serta kain boneka. Pemenuhan akan adanya metode yang dapat digunakan untuk prakonsentrasi dalam menganalisis merkuri konsentrasi renik pada contoh tekstil dengan tingkat selektivitas dan sensitivitas yang tinggi, dibutuhkan suatu metode alternatif terbaru. Salah satu inovasi yang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan selulosa dari limbah kapas pada industri pemintalan kapas yang sangat berlimpah hingga 88.140 ton/ tahun. Selulosa dari limbah kapas tersebut diolah menjadi selulosa mikrokristal yang direaksikan dengan L-sistein untuk sorben dan prakonsentrasi merkuri dari contoh tekstil. Pada penelitian ini telah disintesis selulosa mikrokristal (SMK) dari limbah kapas pada industri pemintalan kapas, lalu direaksikan dengan L-sistein. Karakterisasi yang telah dilakukan meliputi analisis XRD, FTIR, dan SEM-EDS. Selanjutnya kondisi adsorpsi dan prakonsentrasi merkuri oleh selulosa mikrokristal-L-sistein (SMK-L) dilakukan dengan metode batch dan penentuannya dengan mercury analyzer. Optimasi kondisi adsorpsi pada variasi pH (1-9), variasi waktu kontak (1-10 menit), penentuan kapasitas adsorpsi, optimasi berat SMK-L,
selektifitas SMK-L terhadap merkuri dengan adanya ion Ni (II), penentuan konsentrasi HNO3 sebagai eluen, dan selanjutnya percobaan prakonsentasi merkuri dilakukan dengan metode batch dan aplikasinya pada contoh kain poliester dengan uji kinerja analitik yang terdiri dari linieritas, kebolehulangan, perolehan kembali, dan limit deteksi. Pada penelitian ini diperoleh selulosa mikrokristal dengan ukuran rata-rata (111,79 ? 13,39) µm dari limbah kapas pada industri pemintalan kapas. Berdasarkan hasil karakterisasi dengan FTIR, dan SEM-EDS, telah berhasil direaksikan L-sistein pada selulosa mikrokristal. Hasil adsorpsi merkuri pada selulosa mikrokristal-L-sistein optimum pada pH 5, waktu kontak 5 menit, dengan kinetika adsorpsi pseudo orde 2, model isoterm adsorpsi Langmuir, HNO3 2,5M efektif sebagai eluen, selulosa mikrokristal-L-sistein selektif mengadsorpsi Hg dengan adanya ion Ni(II). Prakonsentrasi merkuri pada contoh kain poliester dapat dilakukan dengan kinerja analitik yang baik dengan kebolehulangan 0,8%, perolehan kembali 94,46%, limit deteksi 10 ng/L dengan faktor prakonsentrasi 10.