digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Syafrizal
PUBLIC Resti Andriani

DAFTAR Syafrizal
PUBLIC Resti Andriani

2009 SYAFRIZAL 1-PAPER.pdf)u
PUBLIC Resti Andriani

Daerah Pongkor terletak di busur magmatis Sunda-Banda yang terbentuk akibat penunjaman lempeng Samudra Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Mineralisasi emas dan perak di Gunung Pongkor ditemukan dalam batuan gunung api yang tersusun oleh aglomerat, tufa breksi, dan lava andesit. Urat kuarsa merupakan petunjuk utama adanya mineralisasi emas. Adanya karakteristik banding yang khas pada urat kuarsa disebut sebagai fasies mineralisasi, dimana banding dalam konteks ini dapat diartikan sebagai munculnya lapisan urat kuarsa yang mempunyai mineralogi dan tekstur tertentu. Terdapat 4 (empat) fasies pada endapan emas epithermal urat Ciurug, yaitu, fasies CQ, MCQ, BMQ dan GSQ, dimana keberadaan elektrum yang berlimpah ada pada fasies BMQ-GSQ dengan tekstur banded-colloform-breccia. Kehadiran elektrum pada endapan emas epithermal urat Ciurug dibedakan ke dalam 3 tipe yaitu : 1) inklusi di dalam pirit 2) inklusi di dalam kalkopirit 3) coexist dengan mineral-mineral sulfida (pirit, kalkopirit, galena, sfalerit, acanthite), dimana, elektrum paling banyak hadir berupa tipe-1 dan tipe-3, sedangkan tipe-2 sangat jarang dijumpai kecuali pada level 600 m. Terdapat 2 (dua) zona mineral bijih pada urat ciurug, yaitu, zona precious metal (logam berharga) dan zona base metal (logam dasar). Zona precious metal terdapat pada level 600 m sampai level 515 m. Sedangkan zona base metal diperkirakan terjadi pada level 515 m kebawah. Ukuran butir elektrum yang hadir sebagai coexist pada mineral-mineral sulfida, ukurannya akan lebih besar daripada elektrum yang hadir sebagai inklusi. Ukuran butir elektrum umumnya berkisar < 1 ?m sampai 25 ?m untuk elektrum yang berupa inklusi pada pirit, sedangkan untuk elektrum yang coexist dengan mneral-mineral sulfida, ukuran butirnya dapat mencapai < 10 sampai 55 ?m. Untuk ukuran butir elektrum rata-rata adalah 1 sampai 25 ?m.