digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK:PERKEMBANGAN zaman terus menuntut untuk ditemukannya sirkuit elektronik yang semakin kecil. Tabung nanokarbon memiliki sifat elektronik yang luar biasa dan hanya berdiameter satu nanometer (sepermiliar meter). Benda tersebut dianggap sebagai material yang menjanjikan untuk proses miniaturisasi sirkuit elektronik, karena dimensinya yang kecil dan sifat elektronik yang baik. Namun proses manufakturing transistor berskala nano ini cukup sulit, karena memerlukan waktu lama dan pekerjaan intensif dari para tenaga ahli.Beberapa fiksi ilmiah kini telah menjadi kenyataan. Lahirnya perpaduan antara dua teknologi besar yang menentukan arah peradaban dunia, yaitu nanoteknologi dan bioteknologi. Seperti pada sebuah tim peneliti dari Institut Teknologi Technion, Israel. Tim ini berhasil membuat transistor berskala nano dengan memanfaatkan kemampuan konstruksi molekul deoxyribonucleic acid (DNA) dan sifat elektronik yang luar biasa dari tabung nano karbon.Transistor DNA tersebut dimaksudkan untuk menciptakan nanotransistor yang dapat merangkai dengan sendirinya (self assembly). Kekurangan dari tabung nanokarbon sebagai elemen utama dalam pembuatan sirkuit elektronik adalah tidak dapat merangkai sendiri.Penelitian ini membuat para ahli nanoteknologi dunia terkesan dan menyatakan hal ini sangat spektakuler. Salah satunya adalah Cees Dekker, seorang ahli nanoscience dari Universitas Delft, Belanda. Suatu molekul biologi digunakan membuat peranti anorganik ......