digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan teknologi telah memungkinkan komunikasi untuk dilakukan melalui internet dengan menggunakan platform email, social media, dan messaging app. Komunikasi yang dilakukan melalui internet memiliki ancaman keamanan seperti kebocoran informasi, dan spoofing. Untuk menangani ancaman ini, banyak messaging app menerapkan end-to-end encryption yang dapat menjamin kerahasiaan pesan bahkan dari server yang mengelola pesan sekalipun. Meski begitu masih terdapat masalah pada messaging app yang menggunakan arsitektur tersentralisasi seperti single point-of-failure dan ketidakjujuran pengelolaan data kunci publik dan pesan. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat public key infrastructure berbasis blockchain yang digunakan dalam messaging menggunakan end-to-end encryption. Penambahan blok pada blockchain membutuhkan konsensus dari peer dalam jaringan, yang menghasilkan transparansi dalam sistem. Selain itu blockchain juga mengeliminasi single point-of-failure karena blockchain menggunakan arsitektur peer-to-peer. Sistem dibangun menggunakan platform Ethereum, sebuah platform blockchain yang memiliki public permission yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi dengan menggunakan smart contract yang dijalankan di atas Ethereum Virtual Machine (EVM). Bagian dari sistem yang dikembangkan dengan menggunakan platform Ethereum adalah modul penyimpanan kunci publik. Sistem yang dikembangkan berhasil memenuhi kebutuhan utama dalam pengelolaan public key bundle untuk pertukaran pesan dengan end-to-end encryption. Sistem berhasil digunakan untuk mengelola public key bundle. Transparansi hadir dalam sistem karena pengubahan blok yang menyimpan public key bundle secara tidak sah dapat diketahui oleh peer. Selain itu public key bundle yang disimpan dilengkapi dengan digital signature yang dibangkitkan dengan menggunakan private key dari wallet pengguna, yang berguna untuk memvalidasi keaslian dan integritas dari public key bundle. Sistem berhasil memenuhi kebutuhan availability dengan mengeliminasi single point-of-failure.