digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alfino Harun Lubis
PUBLIC Suharsiyah

2014 TA PP ALFINO HARUN LUBIS 1.pdf)u
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Parameter reservoir seperti tekanan pori dan permeabilitas memegang peranan penting dalam keberhasilan proyek coalbed methane (CBM). Pengukuran permeabilitas batubara umumnya tergolong sulit karena sangat tergantung kepada stress pada batuan sedangkan data dari core terkadang tidak mencerminkan keadaan in situ reservoir. Metode uji sumur konvensional seperti buildup/drawdown atau injection/falloff telah dipergunakan sebelumnya untuk mengukur parameter ini. Akan tetapi, metode-metode tersebut memakan biaya yang besar karena membutuhkan waktu yang lama khususnya untuk reservoir dengan permeabilitas yang rendah seperti CBM. Terlebih lagi jika tekanan rekah terlampaui ketika injection test, maka tes ini dapat menghasilkan kesalahan pada interpretasi data. Beberapa tahun ini, aplikasi penggunaan minifrac sebagai metode well testing di CBM telah meluas untuk mengatasi kekurangan pada metode pengujian konvensional. Selain parameter reservoir yang telah disebutkan sebelumnya, pengujian ini juga dapat menghasilkan parameter fracturing yang berguna dalam proses stimulasi sumur. Telah banyak pakar yang melakukan studi analisa minifrac. Namun, kadang kala pihak yang baru pertama kali mempelajari minifrac mengalami kesulitan karena banyaknya teori baru yang bervariasi. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan alur pengerjaan analisa data minifrac beserta teori yang mendasarinya hingga didapatkan nilai permeabilitas, tekanan reservoir, maupun parameter fracturing. Metode yang dibahas hanyalah metode yang paling umum digunakan di industri CBM. Contoh pengolahan data minifrac dari dua lapisan batubara yang berbeda pada suatu sumur CBM di lapangan X akan dibahas di bagian akhir.