digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mawla Ahmad
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Minyak mineral telah lama digunakan sebagai cairan isolasi pada transformator tetapi terdapat permasalahan dimana persediaan minyak yang berasal dari sumber tidak dapat diperbarui. Sementara itu suatu metode telah dikembangkan untuk memproduksi minyak isolasi hidrokarbon dari gas alam (metana) yang lebih murni yang biasa disebut minyak gas to liquid (GTL) sebagai alternatif minyak mineral. Saat ini minyak berbahan dasar ester alami mulai banyak menjadi pilihan karena sifatnya yang tidak beracun dan dapat terurai secara hayati. Kemudian penelitian ini akan mempelajari perilaku penuaan dari minyak mineral (Nynas Nitro Libra), Gas-to-Liquid (Shell Diala ZX4-I) dan minyak ester alami (FR3 Cargill Fluid) pada isolasi minyak-kertas. Botol kaca tertutup berisi kertas kraft (TUK), kertas kraft (KP), papan pressboard (PB), dan ketiga minyak dilakukan penuaan termal dipercepat pada suhu 150 ? dalam waktu 1344 jam. Sebelum mempercepat proses thermal aging, dilakukan proses pre-treatment untuk mengurangi kadar air pada kertas dan minyak. Pengamatan dilakukan dengan interval 336 jam selama aging. Perilaku penuaan minyak diamati melalui pengujian kadar air minyak, total bilangan asam, tegangan tembus, skala warna. dan interfacial tension. Kemudian dilihat juga flash point, dan perubahan struktur kimia kertas diamati melalui Fourier Transform Infrared (FTIR) minyak. DGA juga dilakukan untuk melihat fault gas selama penuaan. Ditemukan bahwa minyak natural ester mempunyai peformansi elektrikal yang lebih baik dibanding minyak mineral dan GTL. Seiring penuaan terjadi kenaikan kadar air dan asam pada minyak mineral dan GTL. Sementara pada minyak ester karena sifat polarnya mempunyai trend yang berbeda baik kadar air maupun asam dibanding minyak berbahan hidrokarbon. Terlihat adanya hubungan antara kadar air, asam, dan tegangan tembus pada ketiga minyak. Skala warna menunjukan adanya perubahan seiring penuaan ketiga minyak, begitu juga interfacial tension. Sementara itu flash point menunjukan keunggulan minyak natural ester dan GTL mempunyai nilai yang lebih besar dibanding minyak mineral. FTIR menujukan terjadinya transesterifikasi pada minyak natural ester pada IR 1700 cm-1, sementara minyak mineral dan GTL tidak ditemukan hal demikian. Analisa DGA didapatkan pada minyak mineral dan GTL gas H2 dan CH4 merupakan fault gas dan pada minyak ester alami C2H6 merupakan fault gas.