digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam proses pemetaan topologi permukaan, sensor ultrasonik umumnya dirancang dengan posisi pengirim dan penerima gelombang ultrasonik berada di tempat yang sama, sehingga gelombang yang diterima oleh penerima berupa hasil pantulan oleh objek yang berada di hadapan sensor. Karena gelombang yang diterima dapat berasal dari objek lain, pembacaan hasil pemetaan dapat menjadi kurang tepat. Oleh karena itu, dalam penelitian ini sistem pemetaan topologi permukaan berbasis gelombang ultrasonik dirancang dengan posisi pengirim dan penerima saling berhadapan, sehingga tidak menggunakan prinsip pantulan. Sensor ultrasonik bekerja dengan mengukur waktu tempuh gelombang ultrasonik dari pengirim menuju penerima. Oleh karena itu, sistem pencacah digunakan untuk mengukur besaran waktu tersebut. Dalam penelitian ini, frekuensi clock untuk sistem pencacah yang digunakan adalah 97 kHz dan 194 kHz sebagai variasi. Kedua frekuensi pencacah tersebut digunakan untuk memetakan suatu permukaan objek dan hasilnya kemudian dibandingkan. Dari hasil yang diperoleh, frekuensi pencacah sebesar 194 kHz menghasilkan kontur yang lebih akurat dibandingkan frekuensi pencacah 97 kHz.