digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ARIEF YULLYANTO 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Pemodelan matematik untuk menggambarkan fenomena permasalahan dalam refraksi dan difraksi gelombang telah banyak dikembangkan, salah satunya oleh Watanabe dan Maruyama (1986). Namun kebanyakan model tersebut masih menggunakan kontur kedalaman yang paralel terhadap garis pantai, padahal kondisi pantai yang sebenarnya sangat bervariasi dan tidaklah selalu paralel terhadap pantai. Oleh karena itu, diperlukan model yang dapat digunakan baik untuk kontur yang paralel maupun yang tak paralel terhadap garis pantai. Salah satu contoh model yang di anggap bisa di gunakan dalam kedua kondisi tersebut yaitu REF/DIF yang dikembangkan oleh Kirby dan Dalrymple (1983a). Dalam tugas akhir ini, dilakukan beberapa hal untuk untuk melihat ketepatan model tersebut. Pertama-tama model REF/DIF tersebut diuji dengan data laboratorium dan hasil model Watanabe dan Maruyama (1986) untuk kasus sederhana (kontur yang sejajar dengan garis pantai), termasuk adanya jetty dan breakwater. Kemudian dilanjutkan dengan kondisi kontur kedalaman yang lebih kompleks (kontur yang tidak sejajar dengan garis pantai) dan dicoba juga dengan berbagai kondisi iklim gelombang. Dari hasil uji untuk kasus sederhana, terlihat bahwa untuk perbandingan dengan hasil analitik, kesalahan berada di kisaran 2,18persen-2,95persen untuk model Watanabe dan Maruyama (1986) dan 6,34persen-8,78persen untuk REF/DIF. Sedangkan untuk perbandingan dengan data laboratorium pada kasus dengan jetty, kesalahan berada di kisaran 8,29persen-29,85persen untuk model Watanabe dan Maruyama (1986) dan 18,99persen-53,05persen untuk REF/DIF. Kemudian untuk perbandingan dengan data laboratorium pada kasus dengan breakwater kesalahan berada di kisaran 5,93persen-14,69persen untuk model Watanabe dan Maruyama (1986) dan 11,48persen-24,81persen untuk REF/DIF. Sedangkan untuk penerapan pada kontur kedalaman yang tidak sejajar garis pantai, model REF/DIF juga telah dapat menggambarkan dengan baik proses refraksi difraksi.