digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Laksamana Raksagoena
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Laksamana Raksagoena
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada metode penambangan open stoping diperlukan sebuah ruang dalam area pertambangan yang dipilih dan digunakan untuk proses pengambilan, serta penyimpanan sementara bijih yang biasa disebut sebagai stope atau lombong. Pada penggalian lombong, terdapat potensi terjadinya rockburst. Rockburst adalah keadaan dimana batuan mengalami ledakan akibat dari terjadinya pelepasan energi secara tiba-tiba dibawah pengaruh tegangan yang tinggi di sekitar lubang bukaan. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh tahapan penggalian terhadap tegangan terinduksi di sekitar lombong. Lombong dimodelkan secara numerik menggunakan perangkat lunak dengan dimensi lebar 5 m dan tinggi 30 m yang kemudian akan dilakukan penggalian dalam tahapan penambangan 3 m, 5 m, 7.5 m, 10 m, 15 m dan 30 m. Hal yang diamati adalah nilai sigma 1, volumetric strain dan maximum shear strain pada bagian atap lombong untuk setiap tahapan penggalian. Dari data tersebut akan dibuat kurva dimana luas daerah diatas kurva akan menunjukkan nilai Energy Release Rate (ERR) atau energi yang dilepaskan batuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai Energy Release Rate (ERR) akan berkurang seiring dengan bertambah banyaknya tahapan penggalian yang dilakukan. Dengan dilakukannya tahapan penambangan, energi yang dilepaskan dapat direduksi sehingga potensi terjadinya rockburst juga akan berkurang.