Teknologi 5G menawarkan banyak sekali keuntungan mulai dari kebergunaan baru
nan mutakhir, model bisnis terkini dan keuntungan untuk aktor-aktor 5G termasuk
kehidupan manusia. Beberapa operator telekomunikasi di seluruh dunia sudah
terlebih dahulu menggelar jaringan 5G sejak 2018 dan memasarkannya ke
pelanggan. Namun begitu, beberapa negara, operator telekomunikasi dan
perusahaan telekomunikasi lainnya masih belum yakin akan keberhasilan teknologi
5G mengingat ongkos investasi yang sangat besar, kegunaan yang belum terbukti
secara bisnis dan kesiapan industri sebagai pengguna utama. Indonesia sendiri
berada di tahap awal penyebaran 5G setelah pertama diluncurkan di bulan Juni
2021, dan masih akan menghadapi berbagai tantangan dalam waktu dekat.
Riset ini bertujuan untuk menganalisis tentang penyebaran teknologi 5G di
Indonesia khususnya industri telekomunikasi. Studi ini akan berfokus pada
pandangan awal mengenai penyebaran 5G di Indonesia, tantangan dan problema
riil di lapangan dan pemecahan masalah. Studi ini dapat dijadian panduan oleh
pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam industri telekomunikasi
lainnya dalam menemukan dan menyusun strategi kebijakan dan investasi paling
efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut, maka studi ini berdasar pada
filosofi pragmatisme dan pendekatan abduktif.
Metodologi campuran dipilih untuk menjawab tujuan riset ini. Data kualitatif
diambil dengan menggunakan Diskusi Kelompok Terfokus dan wawancara semi
terstruktur ke teknokrat di Indonesia. Studi ini menggunakan analisis kualitatif
perencanaan skenario dan analisis lintas studi kasus untuk menilik masalah utama
pembangunan 5G di Indonesia, pemecahan masalah dan model solusi. Model
tersebut kemudian disimulasikan dengan menggunakan Pemodelan Berbasis Agen
sebagai penggambaran skenario dan demonstrasi terhadap difusi 5G serta
indikator performansi bersama, yakni jumlah pengguna, waktu difusi dan total
pendapatan. Hasil simulasi menggambarkan percepatan waktu difusi sekitar 34%
dan peningkatan total pendapatan sekitar 105% dari tahun ketiga sampai kelima.