ABSTRAK Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Nydia Farras T G
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2021 TA PP NYDIA FARRAS TSABITA GETA_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Penyelenggaraan event dapat menciptakan pembeda antara satu desitnasi wisata
dengan memberikan nilai baru pada lokasi secara relatif lebih mudah. Di saat
bersamaan, penyelenggaraan event merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan
ruang eksibisi dan distribusi alternatif bagi produk-produk seni budaya yang menjadi
salah satu ujung tombak pariwisata. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan
daerah yang mengunggulkan sektor pariwisatanya dan memiliki fokus pembangunan
untuk mewujudkan pariwisata berbasis budaya, di mana salah satu bentuk seni
budaya yang berkembang pesat di DIY adalah film. Penyelenggaraan festival film
sebagai event berpotensi untuk memmengaruhi perkembangan sektor pariwisata,
industri film; sekaligus mendukung pembangunan pariwisata berbasis budaya di DIY.
Akan tetapi, potensi pengaruh yang dapat dihasilkan dari fesitval film terhadap sektor
pariwisata luput diperhatikan, begitupun sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan karena
terbatasnya pemahaman terhadap pariwisata event sehingga belum tersedia
perencanaan pariwisata event/festival dan kebijakan terhadap event/festival yang
komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan festival
film sebagai pariwisasta event di Kota Yogyakarta, dengan mengambil studi kasus
Jogja-Asean Netpac film Festival (JAFF) dan Festival Film Dokumenter (FFD).
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif untuk mempelajari supplydemand pariwisata event, perkembangan program pariwisata dalam bentuk event,
proses penyelenggaraan festival film, dan pemahaman pemangku kepentingan
mengenai pariwisata event di Kota Yogyakarta. Penulis melakukan wawancara
purposive semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah,
penyelenggara festival film, komunitas, dan unsur pendukung pariwisata event
lainnya. Penulis menemukan bahwa meskipun terjadi peningkatan supply dan demand
pariwisata event, khususnya festival film, pengorganisasian JAFF dan FFD sebagai
pariwisata event belum didukung oleh partisipasi dari pemangku kepentingan
pariwisata yang lebih luas baik melalui program atau kolaborasi secara
komprehensif. Karena sebagian besar pemangku kepentingan yang terlibat belum
memahami terminologi pariwisata event, dampak positif yang dihasilkan oleh masingmasing pemangku kepentingan untuk mendukung JAFF dan FFD sebagai pariwisata
acara tidak maksimal. Oleh karena itu, perencanaan dan pengorganisasian film
festival perlu diintegrasikan ke dalam perencanaan pariwisata sebagai bagian dari
pariwisata event.