digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengkaji permasalahan penjadwalan batch dengan waktu proses yang digunakan dapat berubah. Perubahan waktu proses pada penelitian ini adanya pengaruh deteriorasi mesin dan proses belajar-lupa operator. Efek deteriorasi mesin mengakibatkan waktu proses menjadi lebih lama karena menurunnya kemampuan mesin seiring dengan bertambahnya umur pakai sedangkan efek proses belajar mengakibatkan waktu proses produk menjadi lebih cepat disebabkan oleh peningkatan pengalaman operator dalam memproses produk tersebut. Sedangkan efek proses lupa dapat mengakibatkan waktu proses produk menjadi lebih lambat disebabkan oleh waktu jeda di antara pemprosesan produk yang sama. Penelitian ini membahas mengenai model penjadwalan batch pada flowshop dua tahap yang memproses dua item dengan memperhatikan proses deteriorasi mesin pada Tahap Satu dan proses belajar-lupa pada Tahap Dua. Kriteria tujuan yang digunakan adalah meminimumkan total waktu tinggal aktual. Variabel keputuan penelitian ini adalah jumlah batch (N), ukuran batch (Qi), dan urutan pemprosesan batch. Metode pemecahan masalah dikembangkan dengan mengusulkan sebuah algoritma heuristik. Algoritma yang diusulkan terdiri dari Sub Algoritma Penentuan Jumlah dan Ukuran Batch, dan Sub Algoritma Pengurutan Batch. Hasil pengujian secara numerik menunjukan bahwa algoritma usulan yang dikembangkan untuk model penjadwalan penelitian ini mampu menyelesaikan permasalahan penjadwalan batch pada flowshop dua tahap yang memproses dua item dengan mempertimbangkan proses deteriorasi pada Tahap Satu dan proses belajar-lupa pada Tahap Dua untuk meminimumkan total waktu tinggal aktual dan solusi yang dihasilkan oleh algoritma yang diusulkan merupakan solusi layak