Berkembangnya teknologi internet dan sistem yang menggunakan data spasial seperti peta daring
membuat data spasial semakin banyak beredar. Selain itu, data NoSQL semakin banyak digunakan
untuk menggantikan data relasional. Hal ini membuat keperluan penanganan data spasial pada
basis data NoSQL menjadi semakin penting. Namun, Database Management System (DBMS)
NoSQL belum menyediakan banyak operasi spasial yang dapat digunakan. Pradipta (2020)
mengusulkan untuk memanfaatkan ekstensi PostGIS untuk menangani permasalahan kurangnya
fungsi spasial pada MongoDB. Namun, solusi tersebut masih memiliki kekurangan berupa query
yang lambat, serta hanya bisa diimplementasi pada DBMS MongoDB saja.
Pada tugas akhir ini, solusi Pradipta (2020) diperbaiki dengan cara mengurangi jumlah data yang
diambil dari DBMS berorientasi dokumen sehingga eksekusi query dapat berjalan lebih cepat.
Cara yang digunakan adalah dengan mengoptimalkan penanganan operasi projection dan
selection. Penanganan operasi selection dilakukan dengan memanfaatkan Abstract Syntax Tree
(AST) sehingga dapat memilah operasi kondisi di DBMS berorientasi dokumen. Selain itu
dilakukan abstraksi pada arsitektur sistem agar dapat digunakan pada DBMS berorientasi dokumen
lainnya dengan mudah.
Evaluasi dilakukan terhadap fungsionalitas dan kinerja sistem yang dihasilkan pada tugas akhir
ini. Dari sisi fungsionalitas, sistem sudah dapat menangani berbagai macam query yang memiliki
operasi spasial. Selain itu, sudah terdapat perbaikan kinerja sistem. Hal ini terlihat dari waktu
eksekusi query yang lebih cepat dibandingkan implementasi Pradipta (2020). Berdasarkan hasil
evaluasi, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun telah berhasil mengoptimalkan
penanganan operasi selection dan projection serta mendukung jenis basis data berorientasi
dokumen lainnya.