Metal organic framework (MOF) memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk diaplikasikan secara luas diberbagai bidang, termasuk salah satunya sebagai material sensor elektrokimia. Hal ini dikarenakan sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh MOF seperti karakteristik mikro dan mesopori, serta fungsionalisasi yang beragam. Dalam penelitian ini material MOF berbasis logam Cu (Cu-NH2BDC) berhasil disintesis menggunakan metode solvotermal. Dalam proses nya penggunaan TEA dan PVP memainkan peranan penting pada pengendalian pertumbuhan dan struktur dari MOF yang dihasilkan. Keberadaan gugus amina pada MOF Cu-NH2BDC digunakan untuk mengimobilisasi bioreseptor (antibodi) untuk mendeteksi biomarker infeksi Hepatitis B yakni Hepatitis B surface Antigen (HBsAg). Immobilisasi antibodi terjadi melaui interaksi kovalen antara gugus karboksil pada antibodi dan ligan terfungsionalisasi amina pada Cu-NH2BDC menggunakan EDC/NHS coupling. Selain berperan sebagai nano-carier untuk immobilisasi antibodi, Cu-NH2BDC juga berperan sebagai material elektroaktif untuk menghasilkan respon elektrokimia. Performa elektrokimia sensor dievaluasi menggunakan metode cyclic voltametry (CV), electrochemical impedance spectroscopy (EIS), dan differential pulse voltametry (DPV). Adapun respon arus yang dihasilkan menurun secara proporsional terhadap meningkatnya konsentrasi HBsAg. Sehingga pendeteksian HBsAg secara kuantitatif dapat dilakukan. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan rentang linear deteksi HBsAg yang lebar dari 1 ng/mL sampai dengan 500 ng/mL dengan batas pendetesian (LOD) dikalkulasikan sebesar 0.73 ng/mL. Selain itu, sensor berbasis MOF Cu-NH2BDC ini juga menunjukan selektivitas dan reprodusibelitas yang sangat baik.