Sektor konstruksi merupakan sektor yang memiliki kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja nasional, hal ini disebabkan karakteristik dari sektor konstruksi yaitu nature of work dan nature of demand artinya kegiatan di sektor konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja namun tidak pasti jumlahnya karena mengikuti permintaan konstruksi itu sendiri. Sehingga perencanaan tenaga kerja menjadi hal penting untuk dilakukan, salah satu cara perencanaan tenaga kerja yang dapat dilakukan adalah mengestimasi jumlah tenaga kerja konstruksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja. Dalam studi literatur, Wong (2006) melakukan ulasan sehingga diperoleh faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi dalam skala indsutri. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan analisis yang dapat mengetahui besar pengaruh faktor-faktor tersebut jika menggunakan data yang ada di Indonesia, Selanjutnya dapat dilakukan analisis untuk mengestimasi jumlah tenaga kerja tersebut.
Data yang digunakan merupakan data time-series sejumlah 29 data (tahun 1990-2018), analisis regresi dilakukan dan menghasilkan model regresi yang tidak baik, karena menurut uji asumsi klasik dalam analisis regresi ditemukan gejala multikolinearitas dan heteroskedastisitas yang diakibatkan oleh nilai korelasi yang mendekati sempurna dari variabel nilai konstruksi, nilai material, dan produktivitas, selain itu dalam data variabel produktivitas terdapat komponen dari variabel jumlah tenaga kerja konstruksi dan nilai konstruksi. Analisis selanjutnya bertujuan untuk memperoleh model estimasi jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia, analisis Vector Error Correction Modelling (VECM) menghasilkan model estimasi jumlah tenaga kerja konstruksi, namun model tersebut menghilangkan variabel nilai konstruksi karena memiliki korelasi besar sehingga dianggap menjadi variabel pengganggu. Model hasil analisis VECM dapat menghitung estimasi jumlah tenaga kerja dan jika di bandingkan dengan jumlah aktual dari data yang ada, model yang dihasilkan memiliki nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) senilai 14,26%. Dengan terjadinya gejala-gejala statistik yang ada pada analisis penelitian, sehingga di sarankan pada penelitian selanjutnya adalah (i) data yang digunakan
perlu di tambah, karena salah satu cara untuk menghilangkan gejala tersebut adalah dengan menambahkan data, kemudian salah satu syarat analisis VECM yang merupakan turunan dari analisis VAR data yang digunakan cukup besar (lebih dari 50 data) sehingga data penelitian yang awalnya menggunakan data tahunan dapat di ubah kedalam data bulanan ataupun triwulan, (ii) Sebelum membuat model estimasi jumlah tenaga kerja konstruksi, baiknya dilakukan kajian terhadap faktor yang memiliki pengaruh terhadap jumlah tenaga kerja konstruksi dengan kondisi yang ada di Indonesia.