digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Heni_R_Penemu_obat_lever.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

TIDAK mudah mencari keberadaan Heni Rachmawati di ITB. Sebab, di kalangan mahasiswa, nama Heni memang belum banyak dikenal. Maklum, sejak 2001, dia sudah berada di Belanda untuk mengambil program doktor di Universitas Groningen. Di balik kesederhanaannya, ternyata dosen ITB itu baru saja menghasilkan karya spektakuler di bidang farmasi. Dia menemukan antifibrosis dengan sistem bertarget, obat untuk penyakit hati kronis yang salah satunya disebabkan infeksi hepatitis virus C. Temuan Heni tersebut merupakan hasil riset disertasinya di salah satu universitas terkemuka di Negeri Kincir Angin itu. Judul disertasinya ialah The Design of A Liver-Selective Form of Interleukin-10: a New Strategy for The Treatment of Liver Fibrosis. "Ini merupakan hal baru karena sebelumnya belum pernah ada," kata Heni saat ditemui Jawa Pos di Kampus ITB kemarin. Penemuannya itu direspons gembira oleh kalangan farmasi di berbagai negara. Bahkan, dengan karya fenomenal tersebut, perempuan kelahiran 12 Desember 1969 itu mendapat tiga penghargaan internasional secara beruntun. Pada Februari 2005, Heni mendapat penghargaan dari National Institutes of Health Amerika. "Saya juga sudah diundang presentasi tentang temuan saya di sana," ujarnya.