digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK:Bandung, Kompas - Jumlah tenaga farmasi yang masih kecil rasionya dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, serta munculnya berbagai tantangan baru di bidang kefarmasian, memerlukan adanya sistem pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga farmasi dengan bekal ilmu pengetahuan keprofesian yang mutakhir. Untuk itu, sudah saatnya dibentuk fakultas farmasi dan teknologi kesehatan. Hal itu disampaikan pakar farmasi Prof Dr Elin Yulinah Sukandar dari Departemen Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam pidato ilmiahnya pada Dies Natalis Ke-45 ITB, Selasa (2/3), di Bandung. Jumlah ahli farmasi di Indonesia saat ini masih kurang dari 10.000, sehingga rasio terhadap penduduk Indonesia lebih kurang 1:20.000. Sementara di negara lain rasionya jauh lebih kecil, seperti Jepang (1:660), Thailand (1:1.000), Perancis (1:1.300), Amerika Serikat (1:1.430), Australia (1:1.700), dan China (1:5.000). Farmasis di Thailand bahkan proaktif memberikan informasi obat dari rumah ke rumah (family pharmacist), dan untuk aktivitas seperti ini diperlukan jumlah tenaga farmasi yang cukup ..............