Nesting adalah proses pembentukan pola pemotongan dengan mengalokasikan part ke
dalam sheet tanpa menimpa satu part dengan part lainnya. Proses nesting merupakan
salah satu tahapan penting dari rangkaian proses produksi di PTDI. Proses nesting di
PTDI dilakukan tepat sebelum tahap pemotongan (NC Routing) pada mesin CNC
Router dilakukan. NC Routing di PTDI masih menghasilkan limbah material yang
cukup besar yang sebenarnya dapat diminimasi. Dimana dengan minimasi limbah
penghematan ekonomi yang besar dapat dicapai. Hal tersebut dapat dicapai dengan
pendekatan nesting yang efisien dan sesuai dengan kondisi praktis yang dihadapi.
Artinya pola pemotongan yang terbentuk harus compact, dimana setiap part
ditempatkan berdekatan, teratur atau tidak mengacak, memanfaatkan space dalam
sheet dengan baik, serta pendekatan yang digunakan harus mempertimbangkan
constraints yang dihadapi.
Besarnya waste yang dihasilkan terjadi karena perencanaan nesting belum efisien dan
belum sesuai dengan beberapa kondisi praktis yang belum dipertimbangkan.
Diantaranya yaitu pertimbangan dalam pemilihan sheet yang efisien dan pertimbangan
penggunaan kembali sisa pemotongan. Mesin CNC Router memiliki kapasitas dalam
memproses maksimal 3 lapis material dalam satu batch proses, tetapi belum dilakukan
secara maksimal oleh PTDI. Yang mana apabila hal tersebut dilakukan, PTDI dapat
meminimasi processing cost pada NC Routing. PTDI menggunakan banyak part,
dalam set data besar, pada proses produksinya. Diketahui bahwa pendekatan eksak
tidak efisien dalam mencari solusi dari permasalahan nesting dengan set data besar.
Oleh karena itu, pendekatan heuristik dengan pertimbangan kondisi praktis dibutuhkan
untuk memperoleh solusi praktikal yang efektif dan efisien.
Penelitian ini menggunakan model dan algoritma dalam literatur Liu dkk. (2011),
Andrade dkk. (2014), Chen dkk. (2019), Sumetthapiwat dkk. (2020), dan Aribowo
dkk. (2021) sebagai acuan dan referensi pengembangan algoritma heuristik best-fit
heuristic algorithm dengan pertimbangan praktis variable-bin size, usable leftover,
dan stacked sheets. Algoritma digunakan dalam mencari solusi permasalahan nesting
untuk NC Routing di PTDI. Dibandingkan dengan solusi yang dihasilkan model
optimal Aribowo dkk. (2021), algoritma usulan dapat menghasilkan solusi mendekati
optimal dengan selisih 6,99-10,59%. Dan berdasarkan uji coba menggunakan data
produksi PTDI, algoritma usulan dapat memberikan efisiensi sebesar 45%.