Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dengan
populasi sebesar 270,20 juta orang. Dengan populasi yang begitu besar, Indonesia
membutuhkan energi listrik yang besar juga. Masih ada daerah-daerah terpencil
yang masih memiliki rasio elektrifikasi yang rendah, misalnya saja Provinsi
Maluku. Hingga akhir 2020, rasio elektrifikasi di Kepulauan Maluku yang terdiri
atas Provinsi Maluku dan Maluku Utara mencapai 89,45%. Sebanyak 546 desa di
dua provinsi itu masih “gelap”. Sesuai target, rasio elektrifikasi baru akan mencapai
100% pada tahun 2023. Kondisi kepulauan yang minim infrastruktur menjadi
alasan lambatnya pembangunan kelistrikan. Pengamatan menunjukkan, sejumlah
desa di Maluku masih gelap, seperti Pulau Wuriaru, Pulau Matakus, dan Pulau
Selaru di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan tiga kecamatan di Kabupaten
Seram bagian timur. Penelitian ini memiliki fokus untuk mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan beban Lampu Tenaga Surya
Hemat Energi (LTSHE) yang dikendalikan dengan otomatis dimmer, serta PLTS
dengan beban komunal dan beban administratif. Hasil dari penelitian ini adalah
nilai performance ratio yang baik untuk pembangkit listrik tenaga surya dengan
nilai ekonomis yang terjangkau oleh penduduk di pedesaan.