digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem pemberian bantuan sosial di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Terdapat banyak masalah yang harus dibenahi mulai dari proses identifikasi penerima bansos sampai penyaluran bansos. Salah satu permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir kali ini adalah masalah penyaluran bansos. Pada implementasinya di lapangan, salah satu sistem penyaluran bansos yang menjadi alternatif adalah sistem voucher elektronik. Namun sistem ini masih menggunakan arsitektur tersentralisasi yang memiliki beberapa kelemahan seperti adanya single point of failure sampai ke data transaksi yang masih disimpan oleh satu pihak sehingga memunculkan potensi kecurangan. Oleh karena itu teknologi blockchain digunakan pada sebuah sistem voucher elektronik untuk bantuan sosial. Dengan menggunakan teknologi blockchain, sistem voucher elektronik memiliki data yang berintegritas sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah. Teknologi blockchain yang dipilih untuk mengembangkan sistem adalah Hyperledger Fabric yang efisien dalam menyimpan informasi transaksi. Sistem voucher elektronik yang dikembangkan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan fungsional yaitu mendaftarkan voucher, mendaftarkan warung, sampai menukarkan voucher. Sistem juga memenuhi kebutuhan non fungsional yakni availability, yakni sistem tetap stabil walaupun sebuah node mati, integrity yang terpenuhi dengan mencegah data transaksi diubah dengan cara yang tidak diinginkan, dan security. Adapun dari implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, didapati bahwa sistem sudah berhasil diuji fungsionalitas dan integritasnya.