digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS PP AN-NISAA KURNIA WIDIANTI .pdf ]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

ABSTRAKKAJIAN MAKNA RUANG PADA RUMAH ADAT CIKONDANG DALAM KONTEKS SOSIAL BUDAYAOlehAn-nisaa Kurnia WidiantiNIM: 27118083(Program Studi Magister Desain)Peristiwa kebakaran tahun 1942 menjadi suatu peristiwa yang telah menghilangkan wujud asli kampung adat Cikondang. Saat ini hanya terdapat satu rumah di kampung adat Cikondang yang masih terlihat wujud keasliannya, yaitu rumah adat yang difungsikan sebagai tempat tinggal bagi juru kunci kampung adat Cikondang walaupun rumah adat telah dijadikan cagar budaya Sunda oleh pemerintah daerah. Era globalisasi yang selalu berkembang tidak dapatmenahan masyarakat adat menjadi masyarakat yang selalu tertutup akan dunia luar, namun masyarakat adat masih melakukan tradisi-tradisi para leluhurdi rumah adat, sehingga tempat tersebut dianggap tempat yang suci dan disakralkan oleh masyarakat adat. Ruang-ruang dalam rumah adatmerupakan hasil kebudayaan Sunda, namun terdapat simbol-simbol juga yang diperoleh dari ajaran Islam. Selain itu ruang-ruang dalam rumah adat mengalami pergeseran fungsi, sehingga terdapat aktivitas yang masih dan tidak dilakukan kembali di rumah adat, namun walaupun mengalami pergeseran fungsi, ruang-ruang tersebut masih memiliki makna tersendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep yang digunakan pada bangunan rumah adatmelalui faktor pembentukannya, untuk menjelaskan aktivitas-aktivitas sosial budaya yang masih dan tidak dilakukan lagi dalam ruang rumah adat, dan untuk menemukan dan menjelaskan makna ruang pada rumah adat Cikondang berdasarkan konteks sosial budaya. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode etnografi. Pendekatan dengan alternative theoriesyang dikemukakan oleh Amos Rapoportdigunakan karena konteks sosial budaya sebagai variabel bebas memiliki faktor utama dalam pembentukan suatu rumah, oleh karena itu analisis mengenai makna ruang dapat diketahui melalui konsep keruangan dalam budaya Sunda, tata ruang serta korelasi antara aktivitas sosial budaya dengan lima aspek kekuatan sosial budaya dan ruang yang digunakan. Analisis dalam penelitianini menggunakan analisis domain digunakan untuk menganalisis objek kampung dan rumah adat Cikondang secara umum, lalu dilanjutkan dengan analisis taksonomi, dimana subdomain yang lebih spesifik, seperti aktivitas-aktivitas sosial budaya dilaksanakan dengan peruntukan atau penempatan ruang masing-masing, selain ituanalisis komponen digunakan sebagai cara untuk mengorganisasikan ruang-ruang dengan simbol yang terlihat dengan aktivitas sosial budaya yang dilakukan, sehingga makna dapat ditemukan melalui klasifikasi tingkatan makna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep rumah adat Cikondang memiliki konsep kebudayaan Sunda dan terdapat simbol-simbol ajaran Islam sebagai pengingat bahwa dahulu para wali telah mengajarkan ajaran Islam sehingga ruang rumah adat Cikondang memiliki karakteristik tersendiri, terdapat aktivitas sosial budaya yang masih dan tidak dilakukan di dalam ruang rumah adat sehingga dapat diketahui bahwa ketika konteks sosial budaya berubah maka makna akan berubah, dan ruang yang tersusun dari komponen yang membentuknya menghasilkan klasifikasi tingkatan makna yang berbeda-beda, sehingga makna pada ruang dapat menjadikan suatu pengarah bagi perilaku,pikiran dan ucapanmanusia.