digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP ANNISA NOOR INNAYA 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

COVER Annisa Noor Innaya
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

BAB 1 Annisa Noor Innaya
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Annisa Noor Innaya
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Annisa Noor Innaya
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Annisa Noor Innaya
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Annisa Noor Innaya
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Annisa Noor Innaya
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Indonesia memiliki ragam wastra yang dapat menjadi ikon budaya nusantara. Salah satu wastra nusantara tersebut adalah batik, yang kini memang sudah mudah dijumpai - namun tetap saja, ada beberapa jenis kain batik yang sejatinya dapat dikenal khalayak sebagai salah satu wastra nusantara dan masih belum mendapatkan publikasi dan pengenalan yang layak sebagai warisan leluhur Indonesia. Salah satunya adalah batik tanah liek, yakni batik yang ditemukan dan dikembangkan di Sumatera Barat. Dewasa ini, pengembangan dan eksplorasi wastra nusantara pada produk tekstil kalah cepat oleh percepatan industri fast fashion yang membawa masalah lingkungan akibat sampah sandang pasca-pakai yang tak terkendali. Dengan mengaplikasikan zero-waste pattern pada batik tanah liek dan visualisasi tiga tokoh utama cerita rakyat Sabai nan Aluih sebagai identitas busana ini, diharapkan akan memulai inovasi untuk busana ramah lingkungan sambil melanjutkan upaya untuk melestarikan wastra nusantara.