Pertumbuhan beban meningkat pesat dan akan berdampak pada kapasitas dan
operasi yang dinamis pada peralatan sistem tenaga. Tidak beroperasinya peralatan
tersebut, terutama transmisi, dapat menyebabkan hilang beban sebagian atau
seluruh beban pada kondisi tertentu. Sehingga, jaringan yang besar tersebut akan
menjadi rawan, berisiko, tidak aman dan berpotensi menjadi target serangan yang
di sengaja pada infrastruktur. Selain itu, saat ini pembangkitan terpusat mulai
terintegrasi ke jaringan karena kelebihannya. Saat merencanaan pengembangan
tranmisi, perencana jaringan jarang mempertimbangkan risiko dan isu perubahan
baru pada jaringan. Secara tradisional, perencanaan tersebut fokus pada solusi dari
permasalahan operasi. Tesis ini mengajukan metode baru koordinasi perencanaan
antara transmisi dan Battery Energy Storage Systems skala-jaringan, untuk
menurunkan risiko kerawanan jaringan terhadap serangan yang di sengaja pada
berbagai infrastruktur. Pendekatan metode tersebut menggunakan analisa model
Game Theory Sequential Attacker Defender dengan aliran daya. Kebaharuan
tersebut memperkenalkan algoritma penyerang yang handal and prosedur alokasi
sumber daya pemain bertahan yang menghasilkan nilai optimal penurunan risiko.
Studi kasus diimplementasikan pada sistem uji IEEE 14 bus. Hasil numerik dari
tesis ini memperlihatkan bahwa pada alokasi dana investasi yang sama,
perencanaan yang terkoordinasi memiliki performa yang lebih baik dari pada secara
tradisional dalam hal penurunan risiko, penurunan rugi-rugi dan peningkatan
kestabilan frekuensi. Equilibrium dari game menunjukkan bahwa perencaan yang
terkoordinasi menjadi pertimbangan untuk perencana jaringan dalam keputusan
investasi.