digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2015 TA PP AGUNG SETIAJI 1.pdf?
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

untuk mengetahui parameter reservoir seperti tekanan fracture closure, instantaneous shut-in pressure (ISIP), permeabilitas formasi dan tekanan reservoir. DFIT lebih cenderung digunakan di reservoir coalbed methane (CBM) karena reservoir CBM memiliki karakteristik permeabilitas yang sangat rendah, sehingga metode well testing yang biasanya digunakan di reservoir konvensional seperti pressure drawdown dan pressure build-up tidak efektif untuk digunakan. Analisis DFIT dibagi menjadi dua periode, yaitu before closure analysis dan after closure analysis. Pada umumnya, permeabilitas didapatkan dari after closure analysis pada saat rezim aliran pseudo-radial. Bagaimanapun, dibutuhkan waktu shut-in yang cukup lama dibandingkan dengan waktu injeksi untuk mencapai kondisi aliran pseudo-radial, sehingga diperlukan metode alternatif untuk memperkirakan permeabilitas formasi. Tulisan ini membahas tentang model before closure analysis yang dikembangkan untuk menentukan permeabilitas reservoir dan lebih lanjut didemonstrasikan untuk penerapannya di reservoir CBM dan hasil analisis tersebut dibandingkan dengan after closure analysis (ACA).