Pada penelitian ini, akan dikaji fenomena dambreak dengan menggunakan
persamaan air dangkal yang diturunkan dari persamaan konservasi massa dan
persamaan kesetimbangan momentum. Persamaan air dangkal yang telah diperoleh
akan diselesaikan secara numerik dengan metode volume hingga pada grid setengahan.
Selain itu, skema numerik yang dibangun juga dikembangkan untuk
topografi yang bervariasi (dalam hal ini disebut dengan obstacle pada hilir) dan
lebar saluran yang bervariasi. Untuk menguji skema numerik yang telah dibangun,
penulis melakukan perbandingan dengan solusi analitik dan data percobaan di
(Mungkasi dkk., 2018). Setelah diperoleh hasil yang cukup baik, penulis
juga melakukan perbandingan dengan data eksperimen aliran dambreak melalui
hambatan berbentuk trapesium, segitiga, dan lebar penampang yang mengalami
kontraksi. Dengan diperolehnya hasil pengujian yang cukup baik, skema numerik
yang telah penulis buat dapat diklaim bahwa skema tersebut dapat dipakai untuk
melakukan pendekatan pada berbagai topografi dan berbagai kontraksi saluran hilir.
Melalui berbagai kajian, maka dapat disimpulkan bahwa tinggi obstacle adalah
faktor yang paling berpengaruh terhadap tinggi air di hilir dan posisi kontraksi
saluran maupun obstacle tidak berpengaruh signifikan pada tinggi air di hilir