Abstrak dan judul tesis - 25716304- Michael Puturuhu (3).pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Asep Kusmana
Kabupaten Manokwari merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 1.556,94 kmĀ² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 201.218 jiwa (2015). Dengan
bertambah jumlah penduduk dari tahun ke tahun, maka produksi sampah pada Kabupaten
Manokwari juga menjadi masalah. Permasalahan yang sering dilihat yaitu sistem pengangkutan
sampah tidak dilakukan dengan optimal dilihat dari segi waktu penngangkutan. Timbulan
sampah rata-rata untuk Distrik Manokwari Timur 0,310 kg/orang/hari , Distrik Manokwari
Barat 0,319 kg/orang/hari dan untuk Distrik Manokwari Selatan 0,379 kg/orang/hari. Sehingga
jumlah timbulan rata-rata untuk lokasi penelitian yaitu 0,334 kg/orang/hari.
Timbulan setiap Disrik yang terangkut ke TPA yaitu pada Distrik Manokwari Timur 3,04 ton
pada ritasi pertama dan pada ritasi kedua sebesar 2,9 ton, Distrik Manokwari Barat 14,53 ton
pada ritasi pertama dan pada ritasi kedua 15,74 ton dan Distrik Manokwari Selatan jumlah
timbulan sebesar 5,06 ton pada ritasi pertama sedangkan pada ritasi kedua sebesar 4,36 ton.
Untuk mengatasi permasalahan ini, maka penelitian bertujuan untuk melihat rute eksisting yang
menjadi masalah dan membuat rute pengangkutan yang baru yang lebih optimal. Selain
merencanakan rute pengangkutan juga dilakukan perhitungaan terhadap biaya operasioanal
untuk rute pengangkutan terbaru.
Perencanaan rute pengangkutan sampah pada Kabupaten Manokwari menggunakan analisis
Vehicle Rounting Problem (VRP) dengan metode Nearest Neighbour dan dibandingkan dengan
metode Sequential Insertion sehingga mendapatkan rute terpilih yang lebih optimal. Dalam
penelitian, diketahui kondisi eksisiting rute pengangkutan sampah membutuhkan waktu 3289
menit untuk menyelesaikan seluruh pengangkutan TPS dan setelah menggunakan metode
nearest neighbour waktu 3038 menit lebih rendah 251 menit atau 7,6% dibandingkan dengan
total waktu rute pengangkutan menggunakan metode sequential insertion yaitu sebesar 3162
menit. Sehingga, metode nearest neighbour dianggap memiliki keunggulan untuk
mengoptimalkan rute pengangkutan sampah pada lokasi penelitian