digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Ombilin dengan luas DAS ± 2215 km2 dan penelitian hanya mengkaji ±144 km2 dalam skala regional, terbagi dalam dua Sub-DAS yang terdapat akitivitas penambangannya yaitu Sub- DAS 23 dan Sub-DAS 25. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian lingkungan terhadap perubahan perilaku hidrologi sehubungan dengan adanya kegiatan penambangan batubara dan pengaruh perubahan regulasi pemerintah terhadap pertumbuhan industri pertambangan di DAS Ombilin. Untuk melihat besarnya perubahan lahan terbuka setiap tahun dilakukan analisis terhadap data citra landsat. Interpretasi yang digunakan adalah interpretasi terbimbing dengan metoda maksimum likelihood sedangkan untuk pengukuran erosi dan debit air menggunakan metode USLE dan metode rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan regulasi pemerintah berdampak besar terhadap pertumbuhan industri pertambangan yang secara langsung mempengaruhi perilaku hidrologi DAS Ombilin. Setelah diberlakukannya undang-undang tentang Otonomi Daerah, aktivitas pertambangan batubara mulai marak dilakukan, diantaranya selain dari 2 (dua) perusahaan besar seperti PT. Allied Indo Coal Jaya, PT. Bukit Asam UPO mulai bermunculan 9 (sembilan) kuasa penambangan lainnya. Sehingga berdasarkan analisis dari citra satelit dengan pertambahan industri pertambangan batubara mengakibatkan peningkatan luas bukaan lahan terluas pada Sub-DAS 23 yaitu sebesar 36% di tahun 2006, sedangkan pada Sub-DAS 25 terjadi pada tahun 2001 yaitu 2% (tahun 1999 merupakan base data). Untuk kualitas air berdasarkan pengukuran pH air limbah kegiatan pertambangan, pH berada pada kisaran 2,71- 7,98, konsentrasi parameter besi (Fe) 0,109-27 mg/L, konsentrasi mangan (Mn) berada pada kisaran 0,014-26,7 mg/L, Total Suspended Solid (TSS) berada pada kisaran 3,5-228 mg/L.