digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS PP FADHIL MUHAMMAD1.pdf ]
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pengkondisian udara buatan (AC) pada gedung di daerah tropis banyak mengkonsumsi energi. Lebih dari 50% dari total energi operasional bangunan digunakan untuk AC. Konsumsi energi tersebut dipengaruhi oleh beban pendinginan (cooling load) di dalam ruang. Penelitian ini membahas potensi strategi efisiensi energi pada ruang dengan cara menurunkan cooling load melalui penggunaan insulasi termal internal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan ketebalan insulasi termal internal yang paling optimum terhadap biaya operasionalnya. Terdapat 3 jenis insulasi yaitu polyurethane, styrofoam, dan air gap dengan pelingkup multipleks. Efek dari ketiga insulasi disimulasikan dalam berbagai ketebalan mulai dari 0.5 hingga 8 cm. Efektifitas insulasi tersebut disimulasikan pada dinding batu bata ruang tidur pada suatu hunian di Kota Bandung, menggunakan software Energyplus. Analisis komparasi dilakukan untuk melihat pengaruh efek jenis dan ketebalan insulasi termal internal terhadap biaya yang dikeluarkan selama operasional bangunan dengan sistem pengeperasian AC 24 jam dan intermittent. Hasil analisis menunjukkan bahwa insulasi termal internal terbaik dengan material polyurethane 8cm menurunkan konsumsi energi AC 75%. Analisis ketebalan insulasi termal internal menunjukkan nilai optimun pada material polyurethane, styrofoam, dan air gap dicapai secara berturut-turut pada ketebalan 3-4cm, 4cm, dan 4cm. Analisis Life Cycle Cost (LCC) dilakukan untuk menghitung biaya investasi dan operasional pada berbagai sistem insulasi. Hasil penelitian menunjukkan biaya investasi untuk insulasi polyurethane adalah yang paling besar, diikuti oleh Styrofoam dan air gap, namun polyurethane menunjukkan kemampuan penurunan cooling load terbesar. Penggunaan insulasi termal internal dengan material polyurethane direkomendasikan pada ruangan dengan intensitas dan durasi penggunaan AC yang tinggi. Untuk ruangan dengan intensitas dan durasi penggunaan AC yang sedang atau rendah direkomendasikan menggunakan insulasi termal internal dengan material styrofoam maupun air gap. Insulasi termal internal dengan menggunakan air gap merupakan insulasi termal internal dengan biaya investasi yang paling ekonomis. Ketebalan insulasi termal internal efektif hingga ketebalan 4 cm. Lebih dari 4cm lapisan insulasi akan mengurangi luasan ruang efektif tidak sebanding dengan penurunan nilai cooling load dan konsumsi energi bangunan gedung yang dicapai. Insulasi termal internal berupa lembaran tipis sangat direkomendasikan untuk bangunan gedung di daerah tropis yang menggunakan AC.